
Internasional
The Fed: Tingkat Suku Bunga AS Saat Ini Sudah Cukup
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 February 2019 11:43

New York, CNBC Indonesia - Presiden Federal Reserve New York John Williams pada hari Selasa (20/2/2019) mengatakan ia merasa nyaman dengan tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) sekarang.
Ia berpandangan suku bunga tidak perlu dinaikkan lagi kecuali pertumbuhan ekonomi atau inflasi merangkak lebih tinggi secara tak terduga.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Williams memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve akan terus memangkas portofolio obligasinya hingga tahun depan. Ia juga merasa suku bunga telah mencapai tingkat "netral" yang lebih rendah, dengan angka pertumbuhan dan pengangguran turun dan angka inflasi sedikit lebih lemah dari yang diproyeksikan.
Mengutip Reuters, Williams mengatakan akan membutuhkan satu atau lebih banyak faktor 'kejutan' untuk dapat menaikkan suku bunga.
"Saya tidak berpikir bahwa ini [kenaikan suku bunga] memerlukan perubahan besar untuk terjadi, tetapi ini akan memerlukan adanya proyeksi yang berbeda, baik untuk pertumbuhan maupun inflasi," kata Williams, yang juga merupakan salah satu dari tiga wakil ketua The Fed dan orang yang memiliki pengaruh besar pada kebijakan suku bunga, kepada Reuters.
Komentar Williams itu disampaikan hanya beberapa minggu setelah bank sentral AS menghentikan kenaikan suku bunganya untuk sementara. Ia juga mengatakan bahwa langkah pengetatan kebijakan moneter mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat.
"Kebijakan moneter telah berada di level yang tepat," katanya. "Berada di sekitar pandangan saya tentang apa itu suku bunga netral."
Setelah pernyataan Williams disampaikan, saham di bursa sedikit terangkat pada Selasa sore, dengan S&P 500 ditutup naik 0,15%. Tapi imbal hasil obligasi negara AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,64% dari level tertingginya di kisaran 2,68% pada hari sebelumnya.
Dalam pertemuan terakhirnya, para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan upaya pengetatan kebijakan moneternya mungkin berakhir karena ekonomi AS dan prospek ekonomi global melambat, serta ada perang dagang dan kebuntuan dalam negosiasi anggaran pemerintah.
Rincian lebih lanjut dari hasil rapat kebijakan pada akhir Januari lalu akan lebih jelas terlihat saat risalah pertemuan itu dirilis Rabu (20/2/2019) waktu AS.
The Fed menaikkan suku bunga tiga kali pada 2017 dan empat kali tahun lalu ke level 2,25% hingga 2,5% pada rapat kebijakan di Desember 2018.
Saksikan video mengenai proyeksi suku bunga AS berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Bos Fed New York: Kebijakan Bank Sentral AS Tak Berubah
Ia berpandangan suku bunga tidak perlu dinaikkan lagi kecuali pertumbuhan ekonomi atau inflasi merangkak lebih tinggi secara tak terduga.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Williams memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve akan terus memangkas portofolio obligasinya hingga tahun depan. Ia juga merasa suku bunga telah mencapai tingkat "netral" yang lebih rendah, dengan angka pertumbuhan dan pengangguran turun dan angka inflasi sedikit lebih lemah dari yang diproyeksikan.
"Saya tidak berpikir bahwa ini [kenaikan suku bunga] memerlukan perubahan besar untuk terjadi, tetapi ini akan memerlukan adanya proyeksi yang berbeda, baik untuk pertumbuhan maupun inflasi," kata Williams, yang juga merupakan salah satu dari tiga wakil ketua The Fed dan orang yang memiliki pengaruh besar pada kebijakan suku bunga, kepada Reuters.
Komentar Williams itu disampaikan hanya beberapa minggu setelah bank sentral AS menghentikan kenaikan suku bunganya untuk sementara. Ia juga mengatakan bahwa langkah pengetatan kebijakan moneter mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat.
"Kebijakan moneter telah berada di level yang tepat," katanya. "Berada di sekitar pandangan saya tentang apa itu suku bunga netral."
![]() |
Setelah pernyataan Williams disampaikan, saham di bursa sedikit terangkat pada Selasa sore, dengan S&P 500 ditutup naik 0,15%. Tapi imbal hasil obligasi negara AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,64% dari level tertingginya di kisaran 2,68% pada hari sebelumnya.
Dalam pertemuan terakhirnya, para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan upaya pengetatan kebijakan moneternya mungkin berakhir karena ekonomi AS dan prospek ekonomi global melambat, serta ada perang dagang dan kebuntuan dalam negosiasi anggaran pemerintah.
Rincian lebih lanjut dari hasil rapat kebijakan pada akhir Januari lalu akan lebih jelas terlihat saat risalah pertemuan itu dirilis Rabu (20/2/2019) waktu AS.
The Fed menaikkan suku bunga tiga kali pada 2017 dan empat kali tahun lalu ke level 2,25% hingga 2,5% pada rapat kebijakan di Desember 2018.
Saksikan video mengenai proyeksi suku bunga AS berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Bos Fed New York: Kebijakan Bank Sentral AS Tak Berubah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular