
Catat! APBN tak Akan Gali Lubang Tutup Lubang di 2020
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
19 February 2019 16:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Satu yang dijanjikan adalah tidak ada lagi skema berutang untuk menutup pembayaran utang atau gali lubang tutup lubang.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara saat berdiskusi soal ekonomi di Gedung Pajak, Selasa (19/2/2019).
"Kualitas anggaran kita lihat dari defisit anggaran dan keseimbangan primer. Defisit anggaran tak akan sampai 3% dari PDB. 2020 kita upayakan defisit keseimbangan primer positif sehingga kualitas APBN lebih baik lagi," kata Suahasil.
Pada 2019, pemerintah melihatĀ pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di 5,3%. Sementara sisi investasi diramal tumbuh 7%.
"Jadi salah satu yang diinginkan dari dunia usaha adalah terus tingkatkan investasi. Dari neraca pembayaran impor kita lebih tinggi dari ekspor dan ini yang harus kita tangani sehingga harus dorong ekspor," katanya.
Dari sisi penerimaan pajak, diharapkan di 2019 nanti rasio penerimaan pajak terhadap PDB di kisaran 11-12%. Adanya perbaikan diharapkan terjadi di 2020.
"Ini kalau naik bantu APBN dan bantu perbaikan growth, investasi dan ekonomi makro," katanya.
Saksikan video Sri Mulyani merespons tuduhan menteri pencetak utang berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(dru/prm) Next Article 12 Hari Jelang Tutup Tahun, Belanja Negara Baru Capai 84%
Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara saat berdiskusi soal ekonomi di Gedung Pajak, Selasa (19/2/2019).
![]() |
"Kualitas anggaran kita lihat dari defisit anggaran dan keseimbangan primer. Defisit anggaran tak akan sampai 3% dari PDB. 2020 kita upayakan defisit keseimbangan primer positif sehingga kualitas APBN lebih baik lagi," kata Suahasil.
"Jadi salah satu yang diinginkan dari dunia usaha adalah terus tingkatkan investasi. Dari neraca pembayaran impor kita lebih tinggi dari ekspor dan ini yang harus kita tangani sehingga harus dorong ekspor," katanya.
Dari sisi penerimaan pajak, diharapkan di 2019 nanti rasio penerimaan pajak terhadap PDB di kisaran 11-12%. Adanya perbaikan diharapkan terjadi di 2020.
"Ini kalau naik bantu APBN dan bantu perbaikan growth, investasi dan ekonomi makro," katanya.
Saksikan video Sri Mulyani merespons tuduhan menteri pencetak utang berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(dru/prm) Next Article 12 Hari Jelang Tutup Tahun, Belanja Negara Baru Capai 84%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular