Internasional

Selamat! Jerman Batal Resesi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 February 2019 15:24
Ekonomi Jerman tetap tidak mencatatkan pertumbuhan di kuartal terakhir tahun lalu.
Foto: Perakitan mobil Mercedes Benz di Rastatt, Jerman (REUTERS/Kai Pfaffenbach
Berlin, CNBC Indonesia - Ekonomi Jerman tidak mencatatkan pertumbuhan di kuartal terakhir tahun lalu. Namun, negara itu berhasil lolos dari resesi hanya dengan selisih margin yang sangat rendah setelah mengalami kontraksi pertumbuhan untuk pertama kalinya sejak 2015 pada periode Juli-September tahun lalu.

Produk domestik bruto (PDB) di ekonomi terbesar Eropa itu tidak berubah pada kuartal keempat 2018, menurut data Kantor Statistik Federal, Kamis (14/2/2019). Hasil itu melenceng dari pertumbuhan 0,1% yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters.


Perusahaan-perusahaan Jerman telah disulitkan oleh perlambatan ekonomi global dan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan 'America First' Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Risiko Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan (no-deal Brexit) pada bulan Maret juga menambah ketidakpastian.

"Jerman lolos dengan susah payah," kata ekonom DekaBank Andreas Scheuerle, merujuk pada data kuartal keempat, dilansir dari Reuters.

"Tetapi kuartal pertama sepertinya tidak akan mudah karena ketidakpastian politik sangat membebani keyakinan perusahaan," tambahnya.


Ekonomi Jerman terkontraksi 0,2% pada kuartal ketiga.

Sebuah negara dikatakan terjerat resesi apabila ekonominya tumbuh negatif untuk dua kuartal atau lebih berturut-turut.

Ekonomi Jerman tumbuh pada tingkat terlemahnya dalam lima tahun terakhir di 2018. Pertumbuhannya diperkirakan menyusut lebih lanjut menjadi 1% tahun ini dan negara ini menghadapi defisit anggaran sekitar 25 miliar euro pada 2023.

Saksikan video mengenai pohon emas di Jerman berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Lolos dari Resesi tapi Pertumbuhan Jerman di Level Terlemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular