Duh! Pertumbuhan Ekonomi Jerman Terburuk Sejak 2013

Wangi Sinintia Mangkuto, CNBC Indonesia
15 January 2020 18:52
Angka tersebut merupakan pertumbuhan terlemah sejak 2013.
Foto: Proyeksi Tembok Berlin di East Side Gallery pada 3 November 2019 ( REUTERS/Fabrizio Bensch)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Statistik Pemerintah Jerman, Destatis, menyebutkan ekonomi negara tersebut pada 2019 hanya tumbuh 0,6%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan terlemah sejak 2013.

Ekspansi produk domestik bruto (PDB) ini sejalan dengan perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters. Angka produk domestik bruto (PDB) 2019 setahun penuh menunjukkan perlambatan dari pertumbuhan pada 2018 sebesar 1,5% dan ekspansi sebesar 2,2% yang terlihat dalam ekonomi Jerman pada 2017.

"Ekonomi Jerman telah tumbuh selama sepuluh tahun berturut-turut. Ini menjadi periode pertumbuhan terpanjang di Jerman. Namun, pertumbuhan itu kehilangan momentum pada 2019," kata Destatis, seperti dilansir dari CNBC Internasional, Rabu (15/1/2020).


"Pertumbuhan pada 2019 didukung oleh pengeluaran konsumsi," katanya. "Ekspor Jerman rata-rata terus meningkat pada 2019, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya."

Lebih lanjut Destatis mengatakan kinerja ekonomi Jerman naik di sektor jasa, tetapi sangat menurun di industri.

Dalam beberapa tahun terakhir penurunan pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari tren yang terlihat di negara itu, dan diperburuk oleh ketegangan perdagangan global yang memukul ekspor barang. 

Industri mobil domestiknya juga berada di bawah tekanan karena penjualan mobil yang lambat dan transisi ke pembuatan kendaraan yang ramah lingkungan.

2019 merupakan tahun yang sangat berat bagi ekonomi terbesar Eropa karena dipandang sebagai pendorong pertumbuhan zona euro.

Menurut perhitungan sementara, Destatis mengatakan bahwa pada 2019 anggaran pemerintah umum mencapai surplus untuk kedelapan kalinya berturut-turut, yaitu sebesar 49,8 miliar euro, tidak sebanyak rekor surplus pada 2018 sebesar 62,4 miliar euro.

Data pertumbuhan terbaru kemungkinan akan mendorong lebih banyak seruan kepada pemerintah Jerman untuk meningkatkan pengeluaran publik guna merangsang ekonominya.

Penentang pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel menuduhnya terobsesi dengan kebijakan "schwarze Null" atau "black zero" untuk mempertahankan anggaran berimbang dan tidak menimbulkan utang baru. Bahkan sekutu Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, menuduh Jerman memiliki "jimat anggaran".

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Awas, Eropa Terancam Masuk "Lost Decade"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular