Rekor Lagi! Porsi Asing di SBN Tembus Rp 926,63 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 February 2019 11:18
Koreksi obligasi tak halangi rekor nilai kepemilikan asing
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kembali mencetak rekor besaran kepemilikan di pasar surat berharga negara (SBN) yaitu Rp 926,63 triliun, atau 37,93% dari total nilai SBN beredar Rp 2.443 triliun.

Masuknya investor asing masih terjadi ketika harga surat utang pemerintah tersebut masih terkoreksi. Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, per 8 Februari, naiknya kepemilikan asing tersebut dibarengi dengan kenaikan jumlah SBN yang beredar yaitu Rp 2.443 triliun.

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 33,38 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2018 sebesar Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya naik dari 37,71% pada periode yang sama.

Sebelumnya pada awal Januari, porsi asing di SBN juga sempat rekor mencapai Rp 902,44 triliun.

Pagi ini, harga obligasi rupiah pemerintah dibuka terkoreksi pada awal perdagangan hari ini di tengah sentimen negatif dari ekspektasi tidak berlanjutnya damai dagang. Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 tenor 5 tahun, FR0064 tenor 10 tahun, FR0065 tenor 15 tahun, dan FR0075 tenor 30 tahun.

Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0068 tenor 15 yang mengalami kenaikan yield 8 basis poin (bps) menjadi 8,19%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Seri acuan lain juga kompak terkoreksi pagi ini. 

Yield Obligasi Negara Acuan 12 Feb 2019
SeriJatuh tempoYield 11 Feb 2019 (%)Yield 12 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 11 Feb'19
FR00775 tahun7.7697.8184.907.7692
FR007810 tahun7.9167.9594.307.9226
FR006815 tahun8.1188.1988.008.1384
FR007920 tahun8.2398.2955.608.2555
Avg movement5.70
Sumber: Refinitiv   

Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, seluruh pasar masih terkoreksi.  

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 8 Feb 2019 (%)Yield 11 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.059.050.00
China3.093.1132.30
Jerman0.1160.120.40
Perancis0.5630.5690.60
Inggris1.1781.1810.30
India7.5247.5290.50
Italia2.8912.9112.00
Jepang-0.028-0.0220.60
Malaysia3.9873.9890.20
Filipina6.3696.3690.00
Rusia8.198.190.00
Singapura2.1622.1822.00
Thailand2.452.461.00
Turki14.1814.257.00
Amerika Serikat2.6612.6771.60
Afrika Selatan8.788.780.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas) Next Article Bertemu Titik Jenuh, Reli Harga Obligasi Diprediksi Terhenti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular