
Garap Proyek LRT, Laba Adhi Karya 2018 Naik 25%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 February 2019 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengestimasi laba bersih perusahaan sepanjang tahun 2018 naik atau tumbuh 25% dibandingkan dengan perolehan 2017. Berdasarkan angka estimasi pertumbuhan tersebut, perolehan laba Adhi Karya diperkirakan mencapai Rp 670 miliar.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan nilai tersebut merupakan estimasi dari hasil laporan keuangan belum di audit perusahaan. Laba tersebut didapat dari nilai kontrak baru yang berhasil dikantongi perusahaan senilai Rp 24 triliun.
"Berdasarkan laporan keuangan unaudited kontrak baru di tahun lalu senilai Rp 24 triliun, penjualan Rp 18 triliun dan laba Rp 670 miliar. Lumayan dibanding 2017, laba naik 25%," kata Budi di Jakarta, Senin (11/2).
Sebagai gambaran, hingga akhir kuartal III-2018 perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp 335,53 miliar. Nilai tersebut naik signifikan 63,62% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 205,07 miliar.
Pada periode tersebut, pendapatan yang berhasil dikantongi perusahaan mencapai Rp 9,43 triliun. Jumlah tersebut naik dari Rp 8,71 triliun di akhir September 2017.
Sementara untuk kontrak baru yang berhasil digaet perusahaan sepanjang sembilan bulan pertama di 2018 nilainya mencapai Rp 11,4 triliun.
(hps/hps) Next Article Beresin Masalah di Bekasi, Progres LRT Jabodetabek Terkendali
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan nilai tersebut merupakan estimasi dari hasil laporan keuangan belum di audit perusahaan. Laba tersebut didapat dari nilai kontrak baru yang berhasil dikantongi perusahaan senilai Rp 24 triliun.
"Berdasarkan laporan keuangan unaudited kontrak baru di tahun lalu senilai Rp 24 triliun, penjualan Rp 18 triliun dan laba Rp 670 miliar. Lumayan dibanding 2017, laba naik 25%," kata Budi di Jakarta, Senin (11/2).
Sebagai gambaran, hingga akhir kuartal III-2018 perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp 335,53 miliar. Nilai tersebut naik signifikan 63,62% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 205,07 miliar.
Sementara untuk kontrak baru yang berhasil digaet perusahaan sepanjang sembilan bulan pertama di 2018 nilainya mencapai Rp 11,4 triliun.
(hps/hps) Next Article Beresin Masalah di Bekasi, Progres LRT Jabodetabek Terkendali
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular