Soal Divestasi Vale, ESDM: Masih Lama

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 February 2019 20:10
ESDM tegaskan divestasi Vale masih sebatas pengajuan belum masuk penawaran
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan melakukan divestasi sahamnya pada Oktober 2019 mendatang. Penawarannya masih dibahas oleh pemerintah.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, Vale baru mengirimkan surat pemberitahuan kalau akan melakukan divestasi, namun belum menyampaikan surat penawaran saham divestasi.



"Belum penawaran, baru kirim surat mau divestasi," ujar Bambang, di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Kendati demikian, Bambang belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait divestasi tersebut. Ia hanya mengatakan, jawaban peminatan pemerintah belum diketahui karena masih jatuh temponya Oktober 2019.

"Suratnya sudah dikasih, tapi pemerintah memang belum jawab, ya nanti lah. Kan per oktober nanti jatuh temponya," pungkas Bambang.

Adapun, sebelumnya, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya tengah menunggu penugasan dari pemerintah.

"Vale kan produksinya nikel. Nah nikel itu penting sekali untuk baterai di masa depan, jadi kalau saya ditanya penting atau tidak? ya penting, tapi apakah mau diambil sahamnya atau tidak ya tergantung penugasan, ittu mesti tanya bu Menteri BUMN (Rini Soemarno)," ujar Budi, di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Hal serupa juga disampaikan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Ia mengatakan, Vale memang sudah mengirimkan surat, dan pihaknya berminat namun masih menunggu penugasan.

"Vale sudah kirim surat. Kami sih berminat, tapi belum ada penugasan. Inalum juga katanya berminat, semuanya juga berminat, tapi kami dari BUMN itu belum ada penugasan," tutur Fajar.
(gus) Next Article Setelah Freeport Giliran Divestasi Vale? ESDM: Jadwalnya 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular