Bisnis Lesu, Laba Renuka Coalindo Amblas 45% di 2018

tahir saleh, CNBC Indonesia
31 January 2019 12:25
Kinerja PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) belum pulih benar sepanjang tahun lalu.
Foto: Ilustrasi tambang batu bara (REUTERS/Wolfgang Rattay)
Jakarta, CNBC Indonesia -Kinerja PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) belum pulih benar sepanjang tahun lalu. Hingga akhir Desember 2018, laba perusahaan hanya tercatat US$ 52.157 atau sekitar Rp730 juta, anjlok 45% dibandingkan dengan 2017 sebesar US$ 95.110.

Mengacu laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dipublikasikan Kamis (31/1/2019), penurunan laba seiring dengen pendapatan perusahaan yang juga turun menjadi US$ 199.625 dari sebelumnya US$ 246.658.


Pendapatan itu hanya diperoleh dari PT Wilton Wahana Indonesia, ini berbeda dibandingkan dengan pendapatan tahun 2017 di mana perseroan masih membukukan pendapatan dari kerja sama operasi (KSO) dengan Seluma Prima Coal dan KSO dengan PT Marlin Serantau Alam.

Per Desember 2018, pemegang saham mayoritas perusahaan adalah Renuka Energy Resource Holding 80%, Credit Suisse AS Singapore Trust A 6,05% dan publik 13,19%.

Pada 14 Januari 2019, Renuka Coalindo sudah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merealisasikan penerbitan saham baru dengan skema hak memesan hak efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 18,83 miliar saham baru.

Lewat rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 250 /saham ini, maka perusahaan perdagangan batu bara ini akan memperoleh dana senilai Rp 4,70 triliun.



(hps) Next Article Renuka Coalindo Targetkan Rights Issue Rampung Februari 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular