
2019, Anak Usaha Pelindo 2 Incar Laba Naik 35-45%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 January 2019 16:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola terminal kendaraan di pelabuhan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 35-45% tahun ini dari tahun lalu. Perseroan meyakini pertumbuhan industri komoditas akan mendorong naiknya permintaan alat berat.
Selain itu, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini juga menargetkan pendapatan tumbuh 25 30% dari tahun lalu. Hal itu sejalan dengan bertumbuhnya volume pengangkutan kendaraan penumpang dan alat-alat berat.
"Meningkatnya aktivitas masyarakat dan industri, khususnya industri komoditas membuat permintaan alat berat meningkat dan memberikan kontribusi bagi pendapatan perseroan dari sisi pengangkutan cargo/troughput alat-alat berat," kata Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono, dalam keterangan persnya, Jumat (25/1/2019).
Sebagai perbandingan, hingga kuartal ketiga 2018, IPCC mencatatkan peningkatan pendapatan 27,18% menjadi Rp 383,80 miliar dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 301,79 miliar.
EBITDA tumbuh 37,03% menjadi Rp 181,85 miliar dari Rp 132,71 miliar. Laba usaha meningkat 25,45% dari Rp 136,70 miliar menjadi Rp 171,64 miliar. Laba tahun berjalan mencapai Rp 146,64 miliar dari sebelumnya Rp 106,99 miliar.
Dia mengatakan hingga akhir 2018, komposisi pendapatan perseroan dari aktivitas bongkat muat alat berat mencapai 34,50% dengan tren pertumbuhan pendapatan melebihi segmen lain berupa kendaraan penumpang, spare parts, kendaraan motor, dan lainnya.
Di sisi lain, perseroan sudah menggunakan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 198,03 miliar dari total dana yang diperoleh saat penawaran umum (initial public offering/IPO) sebesar Rp 835 miliar. Dana tersebut telah terealisasi untuk berbagai kebutuhan perseroan, baik untuk pengembangan usaha maupun modal kerja.
Dalam IPO pada 9 Juli 2018, perseroan mendapatkan total dana penawaran umum saham sebesar Rp 835 miliar. Namun setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 35,51 miliar. Maka, hasil dana IPO yang dikantongi adalah sebesar Rp 799,49 miliar.
Selain belanja modal Rp198,03 miliar, IPCC juga sudah menggelontorkan dana untuk biaya pembayaran sewa lahan dibayar di muka selama 5 tahun sebesar Rp 320,59 miliar dan untuk modal kerja sebesar Rp 6,65 miliar.
Perseroan juga menargetkan penggunaan belanja modal Rp 335 miliar bisa digunakan untuk ekspansi kapasitas lahan, pembelian peralatan dan perlengkapan untuk mendukung bisnis perseroan.
(tas) Next Article Penjualan Mobil Turun, Ekspor Kendaraan di IPCC Naik 18%
Selain itu, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini juga menargetkan pendapatan tumbuh 25 30% dari tahun lalu. Hal itu sejalan dengan bertumbuhnya volume pengangkutan kendaraan penumpang dan alat-alat berat.
"Meningkatnya aktivitas masyarakat dan industri, khususnya industri komoditas membuat permintaan alat berat meningkat dan memberikan kontribusi bagi pendapatan perseroan dari sisi pengangkutan cargo/troughput alat-alat berat," kata Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono, dalam keterangan persnya, Jumat (25/1/2019).
EBITDA tumbuh 37,03% menjadi Rp 181,85 miliar dari Rp 132,71 miliar. Laba usaha meningkat 25,45% dari Rp 136,70 miliar menjadi Rp 171,64 miliar. Laba tahun berjalan mencapai Rp 146,64 miliar dari sebelumnya Rp 106,99 miliar.
Dia mengatakan hingga akhir 2018, komposisi pendapatan perseroan dari aktivitas bongkat muat alat berat mencapai 34,50% dengan tren pertumbuhan pendapatan melebihi segmen lain berupa kendaraan penumpang, spare parts, kendaraan motor, dan lainnya.
Di sisi lain, perseroan sudah menggunakan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 198,03 miliar dari total dana yang diperoleh saat penawaran umum (initial public offering/IPO) sebesar Rp 835 miliar. Dana tersebut telah terealisasi untuk berbagai kebutuhan perseroan, baik untuk pengembangan usaha maupun modal kerja.
Dalam IPO pada 9 Juli 2018, perseroan mendapatkan total dana penawaran umum saham sebesar Rp 835 miliar. Namun setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 35,51 miliar. Maka, hasil dana IPO yang dikantongi adalah sebesar Rp 799,49 miliar.
Selain belanja modal Rp198,03 miliar, IPCC juga sudah menggelontorkan dana untuk biaya pembayaran sewa lahan dibayar di muka selama 5 tahun sebesar Rp 320,59 miliar dan untuk modal kerja sebesar Rp 6,65 miliar.
Perseroan juga menargetkan penggunaan belanja modal Rp 335 miliar bisa digunakan untuk ekspansi kapasitas lahan, pembelian peralatan dan perlengkapan untuk mendukung bisnis perseroan.
(tas) Next Article Penjualan Mobil Turun, Ekspor Kendaraan di IPCC Naik 18%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular