NIM Selangit Masih Jadi Kuncian BTPN Gandakan Laba!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
24 January 2019 14:33
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan kenaikan laba sebesar 61,2% pada tahun 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan kenaikan laba sebesar 61,2% pada tahun 2018. Bank yang baru diakuisisi Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) ini, sedang dalam proses merger dengan anak usaha SMBC lainnya PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Di balik lompatnya laba BTPN, bank tersebut masih mencatatkan tingginya Net Interest Margin (NIM/Margin Bunga Bersih) di tengah industri yang berlomba-lomba meningkatkan efisiensi. Alhasil, investor pasti 'happy' melihat NIM tersebut. Tak peduli bunga kredit yang diberikan kepada masyarakat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selalu menyoroti pencapaian tingkat efisiensi bank. Antara lain mengukur rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan rasioNIM. 




Rasio efisiensi tersebut dijadikan tolak ukur OJK dalam pengurangan alokasi modal inti.

Pada 31 Desember 2018, NIM BTPN (konsolidasi) tercatat sebesar 11,27%. Turun tipis dari 11,63% dari akhir tahun sebelumnya, NIM BTPN ini termasuk yang paling tinggi di Indonesia.

Ketimbang NIM dari 5 bank besar lainnya, NIM bank yang dipimpin oleh Direktur Utama Jerry Ng ini termasuk yang tertinggi. BRI di 2018 (data terakhir pada triwulan III-2018) tercatat 7,61% sedangkan BCA hanya 6,07%.

BACA : Bank Domestik Terlalu "Serakah" Keruk NIM

Sementara Bank Mandiri dan BNI masing-masing dikisaran 5,52% dan 5,31%. Sedangkan BTN hanya 4,35%.

Berdasarkan data OJK , suku bunga dasar kredit (SBDK) BTPN pada akhir November 2018 mencapai 16,66% untuk segmen mikro, sementara ritel 12,49% dan konsumer non KPR mencapai 14,24%. SBDK bukanlah suku bunga yang diterima nasabah karena belum masukan unsur profil risiko.

Tingginya NIM ini membuat BTPN mampu meraup pendapatan bunga bersih hingga Rp 9,6 triliun di 2018. Sayangnya rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) BTPN mengalami kenaikan di mana mencapai 1,24% di 2018 untuk NPL Gross vs 0,90% di 2017.
Sementara NPL Net juga naik dari 0,41% di 2017 menjadi 0,51% di 2018.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Net Interest Margin (NIM) alias selisih antara suku bunga pinjaman dengan suku bunga dana dari bank umum konvensional di Indonesia berada di angka 5,12% per November 2018. Jika dibandingkan rata-rata bank umum, NIM BTPN cukup yahud.




(dob) Next Article Dua Tahun Pasca-Merger, BTPN Pede Bisa Masuk Jajaran BUKU 4

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular