
Dapat Restu OJK Jepang & RI, BTPN Merger Bulan Ini?
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
24 January 2019 13:33

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) resmi mendapatkan izin penggabungan usaha alias merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dari Japan Financial Sector Authority (JFSA) pada 18 Januari 2019.
Izin dari otoritas Jepang tersebut melengkapi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah diterima pada 19 Desember 2018. "Setelah mendapatkan restu ini, masih terdapat beberapa tahapan proses administrasi yang harus dilalui pada otoritas-otoritas terkait," ujar Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam siaran pers, Kamis (24/1/2018).
Setelah semua tahap ini terlewati, bank hasil penggabungan dari BTPN dan SMBCI segera beroperasi sebagai bank baru dengan proyeksi prospektus pada awal Februari 2019.
"BTPN yang baru akan memiliki aset lebih dari Rp180 triliun. Produknya menjadi lebih lengkap dan segmen pasar yang dilayani akan semakin beragam," ujarnya Jerry.
Hingga akhir Desember 2018 aset BTPN mencapai Rp 101,9 triliun, tumbuh 7% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) senilai Rp95,5 triliun. Total pembiayaan tercatat Rp 68,1 triliun atau tumbuh 4% dan pendanaan (funding) sebesar Rp80,5 triliun, meningkat 5%.
Adapun laba bersih BTPN pada tahun 2018 mencapai Rp1,97 triliun, melonjak 61% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp1,22 triliun. "Sejak awal tahun, kami fokus berkonsolidasi dalam rangka menuntaskan agenda penggabungan usaha (merger) dengan SMBCI. Kami bersyukur dapat melewati semua ini dengan tetap mencetak kinerja yang positif," tutup Jerry.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/hps) Next Article Sah! BTPN Merger dengan SMBCI, Apa Nama Barunya?
Setelah semua tahap ini terlewati, bank hasil penggabungan dari BTPN dan SMBCI segera beroperasi sebagai bank baru dengan proyeksi prospektus pada awal Februari 2019.
Hingga akhir Desember 2018 aset BTPN mencapai Rp 101,9 triliun, tumbuh 7% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) senilai Rp95,5 triliun. Total pembiayaan tercatat Rp 68,1 triliun atau tumbuh 4% dan pendanaan (funding) sebesar Rp80,5 triliun, meningkat 5%.
Adapun laba bersih BTPN pada tahun 2018 mencapai Rp1,97 triliun, melonjak 61% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp1,22 triliun. "Sejak awal tahun, kami fokus berkonsolidasi dalam rangka menuntaskan agenda penggabungan usaha (merger) dengan SMBCI. Kami bersyukur dapat melewati semua ini dengan tetap mencetak kinerja yang positif," tutup Jerry.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/hps) Next Article Sah! BTPN Merger dengan SMBCI, Apa Nama Barunya?
Most Popular