
Dicaplok Jepang, Laba BTPN 2018 Melesat 61%
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
24 January 2019 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan kenaikan laba sebesar 61,2% pada tahun 2018. Bank yang baru diakuisisi Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) ini, sedang dalam proses merger dengan anak usaha SMBC lainnya PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Berdasarkan Laporan Keuangan BTPN 31 Desember 2018 dan 2017 yang disampaikan melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), per 31 Desember 2018 BTPN mencetak laba sebesar Rp 1,96 triliun di akhir 2018 atau naik dari posisi laba bersih akhir tahun 2017 sebesar Rp 1,22 triliun.
Kenaikan laba tersebut ditunjang oleh pendapatan bersih bunga dan kinerja unit syariah yang naik dari posisi di akhir 2017 sebesar Rp 9,52 triliun menjadi Rp 9,60 triliun pada akhir 2018. Sementara, beban operasional selain bunga bersih sebesar Rp7,29 triliun di akhir tahun 2018, atau turun dari posisi akhir 2017 sebesar Rp8,18 triliun.
Meskipun demikian cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) BTPN mengalami kenaikan dari posisi akhir 2017 sebesar Rp794,11 miliar menjadi Rp1,13 triliun.
Sementara, penyaluran kredit dan pembiayaan BTPN juga naik dari Rp59,29 triliun di akhir 2017 menjadi Rp60,85 triliun di akhir 2018. Di sisi lain, pembiayaan untuk syariah juga alami kenaikan dari Rp6,05 triliun di akhir 2017 menjadi Rp 7,27 triliun di akhir 2018.
Dana pihak ketiga (DPK) pada giro naik menjadi Rp1,11 triliun dari sebelumnya Rp623 miliar di akhir 2017. Sementara, posisi DPK tabungan naik dari Rp7,21 triliun menjadi Rp7,72 triliun. Kenaikan juga terjadi pada DPK deposito menjadi Rp56 triliun dari Rp 54,8 triliun.
Total aset bank secara konsolidasi mengalami kenaikan menjadi Rp101,9 triliun dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp95,48 triliun. Kenaikan juga terjadi pada total aset bank menjadi Rp91,12 triliun di akhir 2018 dari sebelumnya di akhir 2017 sebesar Rp87,03 triliun.
(hps) Next Article Dua Tahun Pasca-Merger, BTPN Pede Bisa Masuk Jajaran BUKU 4
Berdasarkan Laporan Keuangan BTPN 31 Desember 2018 dan 2017 yang disampaikan melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), per 31 Desember 2018 BTPN mencetak laba sebesar Rp 1,96 triliun di akhir 2018 atau naik dari posisi laba bersih akhir tahun 2017 sebesar Rp 1,22 triliun.
Kenaikan laba tersebut ditunjang oleh pendapatan bersih bunga dan kinerja unit syariah yang naik dari posisi di akhir 2017 sebesar Rp 9,52 triliun menjadi Rp 9,60 triliun pada akhir 2018. Sementara, beban operasional selain bunga bersih sebesar Rp7,29 triliun di akhir tahun 2018, atau turun dari posisi akhir 2017 sebesar Rp8,18 triliun.
Sementara, penyaluran kredit dan pembiayaan BTPN juga naik dari Rp59,29 triliun di akhir 2017 menjadi Rp60,85 triliun di akhir 2018. Di sisi lain, pembiayaan untuk syariah juga alami kenaikan dari Rp6,05 triliun di akhir 2017 menjadi Rp 7,27 triliun di akhir 2018.
Dana pihak ketiga (DPK) pada giro naik menjadi Rp1,11 triliun dari sebelumnya Rp623 miliar di akhir 2017. Sementara, posisi DPK tabungan naik dari Rp7,21 triliun menjadi Rp7,72 triliun. Kenaikan juga terjadi pada DPK deposito menjadi Rp56 triliun dari Rp 54,8 triliun.
Total aset bank secara konsolidasi mengalami kenaikan menjadi Rp101,9 triliun dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp95,48 triliun. Kenaikan juga terjadi pada total aset bank menjadi Rp91,12 triliun di akhir 2018 dari sebelumnya di akhir 2017 sebesar Rp87,03 triliun.
(hps) Next Article Dua Tahun Pasca-Merger, BTPN Pede Bisa Masuk Jajaran BUKU 4
Most Popular