
Proyeksi Ekonomi Dunia Dipangkas IMF, AS & China Bagaimana?
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 January 2019 07:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2019 dan 2020 setelah melakukan hal serupa di Oktober lalu.
Pelemahan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara berkembang serta potensi guncangan dari perang dagang dan Brexit menjadi alasan keputusan tersebut.
Dalam World Economic Outlook Update yang dirilis Senin (21/1/2019), lembaga yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat (AS), itu memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 3,5% di 2019 dan 3,6% di 2020. Angka tersebut turun masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari perkiraan yang disampaikan di Oktober lalu.
Meski begitu, IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan untuk AS dan China yang setahun belakangan terbelit sengketa perdagangan yang turut mengguncang perekonomian global.
Dalam proyeksi terbarunya, IMF menyebut AS akan tumbuh 2,5% tahun ini dan 1,8% di 2020 saat dampak stimulus fiskal mulai memudar dan ketika suku bunga acuan secara temporer berada di atas suku bunga netral.
"Namun, laju yang diproyeksikan tersebut masih berada di atas besaran perkiraan potensi pertumbuhan ekonomi AS untuk kedua tahun ini," tulis IMF.
"Kuatnya pertumbuhan permintaan dalam negeri akan mendukung kenaikan impor dan berkontribusi pada melebarnya defisit transaksi berjalan AS," tambahnya.
IMF juga tidak mengubah proyeksi pertumbuhan China di 6,2% untuk tahun ini dan 2020 namun memperingatkan bahwa kegiatan ekonomi akan meleset dari perkiraan bila perang dagang berlanjut.
"Sebagaimana yang terlihat di 2015-2016, kekhawatiran terkait kondisi kesehatan ekonomi China dapat menyebabkan aksi jual yang tiba-tiba dan luas di pasar keuangan dan komoditas yang menekan rekan dagang, eksportir komoditas, serta negara-negara berkembang lainnya," tulis lembaga tersebut.
China pada hari Senin baru saja melaporkan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 6,6% di 2018, paling lambat sejak 1990.
(prm) Next Article Video: IMF Kerek Naik Proyeksi Ekonomi Global 2024
Pelemahan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara berkembang serta potensi guncangan dari perang dagang dan Brexit menjadi alasan keputusan tersebut.
Dalam World Economic Outlook Update yang dirilis Senin (21/1/2019), lembaga yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat (AS), itu memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 3,5% di 2019 dan 3,6% di 2020. Angka tersebut turun masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari perkiraan yang disampaikan di Oktober lalu.
Dalam proyeksi terbarunya, IMF menyebut AS akan tumbuh 2,5% tahun ini dan 1,8% di 2020 saat dampak stimulus fiskal mulai memudar dan ketika suku bunga acuan secara temporer berada di atas suku bunga netral.
"Namun, laju yang diproyeksikan tersebut masih berada di atas besaran perkiraan potensi pertumbuhan ekonomi AS untuk kedua tahun ini," tulis IMF.
"Kuatnya pertumbuhan permintaan dalam negeri akan mendukung kenaikan impor dan berkontribusi pada melebarnya defisit transaksi berjalan AS," tambahnya.
IMF juga tidak mengubah proyeksi pertumbuhan China di 6,2% untuk tahun ini dan 2020 namun memperingatkan bahwa kegiatan ekonomi akan meleset dari perkiraan bila perang dagang berlanjut.
"Sebagaimana yang terlihat di 2015-2016, kekhawatiran terkait kondisi kesehatan ekonomi China dapat menyebabkan aksi jual yang tiba-tiba dan luas di pasar keuangan dan komoditas yang menekan rekan dagang, eksportir komoditas, serta negara-negara berkembang lainnya," tulis lembaga tersebut.
China pada hari Senin baru saja melaporkan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 6,6% di 2018, paling lambat sejak 1990.
(prm) Next Article Video: IMF Kerek Naik Proyeksi Ekonomi Global 2024
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular