
Ini Cara BI Pasok Likuiditas Agar Bank Bisa Salurkan Kredit
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
17 January 2019 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memastikan tetap memantau ketersediaan likuiditas di pasar untuk mendukung penyaluran kredit perbankan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan kondisi likuiditas tahun ini akan lebih baik jika capital inflows (masuknya aliran dana asing) berlanjut. Capital inflows bisa membuat dana pihak ketiga (DPK) di perbankan meningkat.
"Bila Anda perhatikan pada sejak November 2018 selain tiap hari lakukan lelang kontraksi moneter, kami juga beberapa kali melakukan lelang operasi ekspansi. Kami BI memastikan kondisi likuiditas cukup dan cukup untuk mendanai pertumbuhan kredit di 2019," ujar Mirza di Gedung BI, Kamis (16/1/2019).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan BI akan selalu memastikan likuiditas rupiah dan valas cukup. Likuiditas rupiah cukup dalam operasi moneter rupiah dalam bentuk term repo dan lain-lain. Likuiditas valas dengan secara reguler lelang swap valas dan DNDF.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menambahkan pada November 2018, kredit tummbuh 12,1%. Ini pertumbuhan kredit tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015, kredit hanya tumbuh 10,45%. Pada 2016 kredit tumbuh 7,8% dan pada 2017 kredit tumbuh 8,2%.
"Kita melihat rasio NPL turun cukup signifikan. Triwulan sebelumnya 2,66%, sekarang 2,36%. Turun relatif signifikan," ujar Erwin Rijanto.
(roy/prm) Next Article Hari Ini BI Pangkas GWM, Likuiditas Bank Tambah Rp 25 T
Deputi Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan kondisi likuiditas tahun ini akan lebih baik jika capital inflows (masuknya aliran dana asing) berlanjut. Capital inflows bisa membuat dana pihak ketiga (DPK) di perbankan meningkat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menambahkan pada November 2018, kredit tummbuh 12,1%. Ini pertumbuhan kredit tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015, kredit hanya tumbuh 10,45%. Pada 2016 kredit tumbuh 7,8% dan pada 2017 kredit tumbuh 8,2%.
"Kita melihat rasio NPL turun cukup signifikan. Triwulan sebelumnya 2,66%, sekarang 2,36%. Turun relatif signifikan," ujar Erwin Rijanto.
(roy/prm) Next Article Hari Ini BI Pangkas GWM, Likuiditas Bank Tambah Rp 25 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular