
Damai Dagang & Data Ekonomi Bawa Bursa Saham Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 January 2019 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,96%, indeks Shanghai naik 1,36%, indeks Hang Seng naik 2,02%, indeks Strait Times naik 1,22%, dan indeks Kospi naik 1,58%.
Damai dagang AS-China menjadi salah satu motor utama penguatan bursa saham regional. Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (14/1/2019) menyuarakan optimismenya bahwa AS akan dapat mencapai kesepakatan dengan China untuk mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk. Mantan pebisnis tersebut mengatakan bahwa Beijing ingin bernegosiasi dan perbincangan dengan China berlangsung dengan baik.
"Kami melakukannya (perbincangan) dengan sangat baik dengan China," kata Trump di Gedung putih kepada reporter, seperti dikutip dari Reuters.
"Saya rasa kami akan dapat mencapai kesepakatan dengan China."
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He kemungkinan akan mengunjungi AS pada akhir bulan ini untuk melakukan negosiasi dagang.
Berbicara mengenai China, pada hari ini penyaluran kredit baru selama bulan Desember diumumkan senilai CNY 1,08 triliun, mengalahkan konsensus yang sebesar CNY 800 miliar, seperti dilansir dari Trading Economics.
Lantas, rilis data ini sedikit memberikan kelegaan kepada pelaku pasar. Pasalnya kemarin, ekspor China periode Desember 2018 dimumkan terkontraksi sebesar 4,4% YoY, di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Kemudian, impor anjlok hingga 7,6% YoY, juga di bawah ekspektasi yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 5% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Damai dagang AS-China menjadi salah satu motor utama penguatan bursa saham regional. Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (14/1/2019) menyuarakan optimismenya bahwa AS akan dapat mencapai kesepakatan dengan China untuk mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk. Mantan pebisnis tersebut mengatakan bahwa Beijing ingin bernegosiasi dan perbincangan dengan China berlangsung dengan baik.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He kemungkinan akan mengunjungi AS pada akhir bulan ini untuk melakukan negosiasi dagang.
Berbicara mengenai China, pada hari ini penyaluran kredit baru selama bulan Desember diumumkan senilai CNY 1,08 triliun, mengalahkan konsensus yang sebesar CNY 800 miliar, seperti dilansir dari Trading Economics.
Lantas, rilis data ini sedikit memberikan kelegaan kepada pelaku pasar. Pasalnya kemarin, ekspor China periode Desember 2018 dimumkan terkontraksi sebesar 4,4% YoY, di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Kemudian, impor anjlok hingga 7,6% YoY, juga di bawah ekspektasi yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 5% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular