
Likuiditas Ketat, Bank Diminta Hati-Hati Salurkan Kredit
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
10 January 2019 19:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi likuiditas ketat masih akan menghantui industri perbankan tahun ini. Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti mengimbau tahun ini perbankan harus berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
"Kita [tahun ini] masih concern ke likuiditas. Sehingga memang yang dilakukan kita coba imbau bank-bank agar mereka tetap berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya," kata Destry dalam acara Temu Media di Kantor LPS, Kamis (10/1/2019).
Destry mengatakan, bank harus bisa membaca sektor-sektor mana saja yang sangat rentan. Imbauan tersebut khususnya berlaku untuk Bank umum kegiatan usaha (BUKU) III karena Loan to Deposit Ratio (LDR) bank sudah lebih dari 100%. Padahal, pertumbuhan kreditnya masih double digit. Apalagi, pertumbuhan dananya sudah di bawah 5%.
"Kondisinya memang unik. Jadi kita tidak bisa mengeneralisir, kita harus lihat per segmen," ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menambahkan, setelah The Fed menaikan suku bunga acuan beberapa kali di 2018, kondisi ekonomi akan cenderung dovish atau menurun. Sehingga diperkirakan beberapa bulan ke depan The Fed tidak akan mengambil langkah cepat.
Di sisi lain, isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai mereda. Dirinya berharap ancaman AS mengenakan biaya lebih tinggi terhadap prosuk-produk Tiongkok tidak akan berlangsung panjang.
"Mudah-mudahan sentimen ini akan mengurangi volatilitas di pasar keuangan dan berdampak positif bagi Bank Indonesia." tandasnya.
Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menyimpulkan persoalan perbankan Indonesia tahun ini bukan soal permodalan, melainkan masih soal likuiditas yang ketat. Pasalnya, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Indonesia masih yang tertinggi di Asia sebesar 23,3% dari November 2017 sampai November 2018.
Menurut catatannya, net interest margin masih stabil di kisaran 5%. Angka itu juga termasuk yang tertinggi di Asia, bahkan di dunia. Gross Non performing loan (NPL) turun dari 2,9% ke 2,7% pada November 2017 sampai November 2018.
"Bisa disimpulkan isu perbankan Indonesia itu bukan permodalan yang minim mengingat CAR perbankan yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi memadai. Isu utamanya bagaimana Bank BUKU III menggalang likuiditas." tandasnya.
Berikut Data Pertumbuhan Kredit Per BUKU Bank LPS di 2018:
BUKU 4: naik dari 8,3% ke 14,4%
BUKU 3: naik dari 6,3% ke 10,4%
BUKU 2: naik dari 7,2% ke 10%
BUKU 1: turun dari 16,1% ke 10,1%
(roy/roy) Next Article Likuiditas Perbankan Ketat, Ini Kata Bos BTN
"Kita [tahun ini] masih concern ke likuiditas. Sehingga memang yang dilakukan kita coba imbau bank-bank agar mereka tetap berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya," kata Destry dalam acara Temu Media di Kantor LPS, Kamis (10/1/2019).
Destry mengatakan, bank harus bisa membaca sektor-sektor mana saja yang sangat rentan. Imbauan tersebut khususnya berlaku untuk Bank umum kegiatan usaha (BUKU) III karena Loan to Deposit Ratio (LDR) bank sudah lebih dari 100%. Padahal, pertumbuhan kreditnya masih double digit. Apalagi, pertumbuhan dananya sudah di bawah 5%.
Di sisi lain, isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai mereda. Dirinya berharap ancaman AS mengenakan biaya lebih tinggi terhadap prosuk-produk Tiongkok tidak akan berlangsung panjang.
"Mudah-mudahan sentimen ini akan mengurangi volatilitas di pasar keuangan dan berdampak positif bagi Bank Indonesia." tandasnya.
![]() |
Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menyimpulkan persoalan perbankan Indonesia tahun ini bukan soal permodalan, melainkan masih soal likuiditas yang ketat. Pasalnya, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Indonesia masih yang tertinggi di Asia sebesar 23,3% dari November 2017 sampai November 2018.
Menurut catatannya, net interest margin masih stabil di kisaran 5%. Angka itu juga termasuk yang tertinggi di Asia, bahkan di dunia. Gross Non performing loan (NPL) turun dari 2,9% ke 2,7% pada November 2017 sampai November 2018.
"Bisa disimpulkan isu perbankan Indonesia itu bukan permodalan yang minim mengingat CAR perbankan yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi memadai. Isu utamanya bagaimana Bank BUKU III menggalang likuiditas." tandasnya.
Berikut Data Pertumbuhan Kredit Per BUKU Bank LPS di 2018:
BUKU 4: naik dari 8,3% ke 14,4%
BUKU 3: naik dari 6,3% ke 10,4%
BUKU 2: naik dari 7,2% ke 10%
BUKU 1: turun dari 16,1% ke 10,1%
(roy/roy) Next Article Likuiditas Perbankan Ketat, Ini Kata Bos BTN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular