
Tahun Politik, Kredit Konsumsi dan Investasi Tumbuh Kencang
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
10 January 2019 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan tahun ini kredit akan tumbuh 12,4% atau tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan kredit 2018. Kredit yang akan tumbuh adalah kredit konsumsi dan modal kerja.
Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti mengatakan penyaluran kredit infrastruktur tahun ini tidak akan seagresif 2017-2018 namun pemilu yang akan berakhir di April akan berikan pengaruh signifikan dinamika perbankan, khususnya semester II-2019.
"Kalau semester I kita belum bisa besar, yang menariknya kredit investasi. Akibatnya banyak perusahaan yang mau ekspansi dan masih memperkirakan bunga naik. Makanya kredit investasi tidak kencang walaupun secara nominal besar," jelas Destry di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Destry mencontohkan tahun pemilu 2014 di mana kredit investasi agak stagnan karena pelaku usaha melihat siapa presiden dan arah kebijakannya ke depan.
"ketika berakhir ini akan berikan confidance baru untuk investor melakukan investasi," jelasnya.
Sementara kredit konsumsi cenderung cukup baik dalam kondisi pemilu terdorong banyaknya stimulus dari pemerintah.
(roy/roy) Next Article Likuiditas Ketat Bayangi Perbankan
Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti mengatakan penyaluran kredit infrastruktur tahun ini tidak akan seagresif 2017-2018 namun pemilu yang akan berakhir di April akan berikan pengaruh signifikan dinamika perbankan, khususnya semester II-2019.
"ketika berakhir ini akan berikan confidance baru untuk investor melakukan investasi," jelasnya.
Sementara kredit konsumsi cenderung cukup baik dalam kondisi pemilu terdorong banyaknya stimulus dari pemerintah.
(roy/roy) Next Article Likuiditas Ketat Bayangi Perbankan
Most Popular