Terungkap, Ini Bank yang Alami Masalah Likuiditas

Ade Safrina, CNBC Indonesia
11 January 2019 17:21
Likuiditas masih menjadi permasalahan bagi industri perbankan.
Foto: LPS (CNBC Indonesia/Aya)
Jakarta, CNBC Indonesia - Likuiditas masih menjadi permasalahan bagi industri perbankan. Tingginya penyaluran kredit yang tidak diimbangi dengan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi permasalahan utama.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengungkapkan rasio kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan mengalami kenaikan yang lumayan signifikan.

"Kalau kita melihat LDR perbankan, bulan November 2017 tercatat di 88,6%. Namun di November 2018 LDR naik ke 92,6%," kata Fauzi saat berbincang dengan CNBC Indonesia, seperti ditulis Jumat (11/1/2019).

Terungkap, Ini Bank yang Alami Masalah LikuiditasFoto: Fauzi Ichsan (Ketiga dari Kiri) (CNBC Indonesia/Aya)


"Hal ini menunjukkan bahwa tekanan likuiditas itu ada, dengan prudential limit 92%. Jadi bank dengan LDR-nya di atas 92% maka dianggap mengalami masalah likuiditas."

Menurut Fauzi lebih jauh, LDR perbankan yang saat ini cukup bermasalah ternyata terdapat di bank BUKU III. Pasalnya, sudah melewati batas prudential limit.

"Dalam hal ini bank BUKU III, LDR-nya dalam tempo satu tahun dari November 2017 ke November 2018 itu telah naik dari 95,6% (sudah di atas prudential limitnya) ke 101,6%. Jadi memang bank buku tiga secara spesifik mengalami masalah likuiditas," kata Fauzi.

Lebih jauh Fauzi menerangkan, masalah likuditas yang seret tidak juga disebabkan semata-mata karena adanya crowding out dari perbankan ke obligasi. Menurut Fauzi, kompetisi antara perbankan dan pasar obligasi masih cukup fair.

"Jadi kompetisi antara perbankan dan pasar obligasi dalam menggalang dana masyarakat akan berkurang karena imbal hasil di pasar obligasi turun," tutur Fauzi.

"Suku bunga perbankan akan naik karena masih mengikuti dampak dari reverse repo rate, namun kenaikan-nya tidak akan sebesar tahun lalu seperti yang dikhawatirkan 3 atau 4 bulan lalu."


[Gambas:Video CNBC]



(dru/roy) Next Article Bank Besar di RI Sedang Berebut Likuiditas Valas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular