
Abaikan Pelemahan Bursa Regional, IHSG Tembus 6.300
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 January 2019 09:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,08% pada perdagangan hari ini ke level 6.292,26. Pada pukul 9:25 WIB, IHSG telah memperlebar penguatannya menjadi 0,38% ke level 6.311,3.
IHSG berhasil melaju di zona hijau kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan di zona merah: indeks Shanghai turun 0,27%, indeks Hang Seng turun 0,08%, dan indeks Kospi turun 0,16%.
Bursa saham regional terkena ambil untung pada perdagangan hari ini. Maklum, penguatan yang dibukukan kemarin (7/1/2019) sudah cukup signifikan: indeks Shanghai naik 0,72%, indeks Hang Seng naik 0,82%, dan indeks Kospi naik 1,34%.
Sejatinya, ada sentimen positif bagi bursa saham regional yakni perkembangan negosiasi dagang AS-China yang positif. Kemarin (7/1/2019), Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa AS dan China telah mengekspresikan keinginan untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan kesepakatan dagang yang telah dicapai antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.
Dari AS, nada optimisme dilontarkan oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
"Saya rasa ada kemungkinan besar bahwa kami akan mencapai kesepakatan yang memuaskan dengan China. Kami akan bisa menerimanya dan mencakup seluruh isu," tegas Ross dalam wawancara dengan CNBC International.
Namun, ada pula sentimen negatif yang menjustifikasi aksi ambil untung yang dilakukan investor, yakni rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Kemarin, Non-Manufacturing PMI AS periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level 57,6, lebih rendah dari capaian bulan November yang sebesar 60,7, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian ini juga lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 59,6.
Rilis data tersebut lantas kembali memantik kekhawatiran bahwa perekonomian AS akan mengalami hard landing atau pelemahan pertumbuhan secara signifikan. Belum lama ini, Manufacturing PMI AS periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
IHSG berhasil melaju di zona hijau kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan di zona merah: indeks Shanghai turun 0,27%, indeks Hang Seng turun 0,08%, dan indeks Kospi turun 0,16%.
Dari AS, nada optimisme dilontarkan oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
"Saya rasa ada kemungkinan besar bahwa kami akan mencapai kesepakatan yang memuaskan dengan China. Kami akan bisa menerimanya dan mencakup seluruh isu," tegas Ross dalam wawancara dengan CNBC International.
Namun, ada pula sentimen negatif yang menjustifikasi aksi ambil untung yang dilakukan investor, yakni rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Kemarin, Non-Manufacturing PMI AS periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level 57,6, lebih rendah dari capaian bulan November yang sebesar 60,7, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian ini juga lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 59,6.
Rilis data tersebut lantas kembali memantik kekhawatiran bahwa perekonomian AS akan mengalami hard landing atau pelemahan pertumbuhan secara signifikan. Belum lama ini, Manufacturing PMI AS periode Desember 2018 versi ISM diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
Pages
Most Popular