Februari, Arab Saudi Beri Diskon Harga Minyak di Pasar Asia

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
03 January 2019 15:01
Arab Saudi disebut akan beri diskon harga minyak untuk pasar Asia di Februari
Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
Singapore, CNBC Indonesia- Arab Saudi disebut akan menurunkan harga minyak mereka untuk pasar di Asia, pada Februari mendatang.

Dilansir dari Reuters, harga minyak yang akan didiskon ini lebih ke jenis yang berat. Diskon diberikan karena margin hasil kilang yang terus menurun, seperti laporan responden survei Reuters, Kamis (3/1/2019).


Selain margin kilang yang menurun dan permintaan minyak mentah yang juga melemah di Asia, apalagi di kuartal kedua 2019 karena jadwal pemeliharaan kilang, menjadi faktor-faktor pendorong Arab Saudi memangkas harga minyak ekspornya di Februari.

Penurunan harga official (The official selling prices/OSPs) untuk Arab Medium dan Arab Heavy Crude diperkirakan hingga 50 sen per barel, dibanding bulan sebelumnya jika berpatokan hasil hitungan 4 pebisnis kilang yang berpartisipasi dalam survey.

"Minyak Arab heavy terlalu mahal dalam beberapa bulan terakhir" ujar salah satu responden, yang berharap harga bisa turun sebanyak US$ 50 sen.

Margin bisnis kilang di Singapura rata-rata saat ini di US$ 2,84 per barel, terendah sejak Agustus 2013 berdasar data Refinitiv Eikon.

Untuk minyak yang lebih ringan, dua responden mengharapkan penurunan harga hingga 20-30 sen per barel agar minyak Arab Saudi tetap kompetitif dengan harga minyak AS yang terus melimpah pasokannya. Namun ada juga responden yang berharap minyak light Arab Saudi bisa turun hingga 50 sen untuk Februari 2019.

Seperti diketahui, produksi minyak AS meroket melampaui Rusia dan Arab Saudi dan menobatkannya menjadi raja minyak dunia. Total produksi minyak AS mencapai 11,53 juta barel per hari sejak Oktober 2018.

Tapi, permintaan pasar Asia terhadap minyak Arab Saudi masih tinggi karena kontrak yang sudah dijalin sebelumnya. Pasar Asia kadung mengontrak pasokan minyak Arab untuk kilang-kilang baru mereka yang ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2019.

Terkait informasi penurunan harga yang tengah dibahas oleh negara-negara Arab ini, raksasa migas Saudi Aramco belum mau berkomentar terlebih dulu. Saudi Aramco menghitung harga minyak mereka berdasar rekomendasi customer dan fluktuasi harga minyak dalam beberapa bulan terakhir berdasar yield dan hasil produk.


(roy) Next Article Dua Faktor Ini Bikin Arab Optimistis Harga Minyak Bisa Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular