
Kondisi Eksternal Mendukung, IHSG Melesat 1,02%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 December 2018 17:00

Sentimen positif lainnya bagi IHSG datang dari anjloknya harga minyak mentah dunia. Hingga sore hari, harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2019 jatuh 1,69% ke level US$ 45,44/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 terpangkas 1,85% ke level US$ 53,46/barel.
Setelah pada siang hari berhasil menyentuh zona hijau, kini harga minyak terkoreksi secara dalam. Sebagai informasi, kemarin harga minyak WTI meroket 7,12%, sementara minyak brent melejit 6,99%.
Dengan harga minyak yang tak lagi perkasa, investor berharap bahwa defisit perdagangan minyak dan gas (migas) bisa diperkecil sehingga pada pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) menipis.
Pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan migas.
Merespons harga minyak yang tak lagi perkasa, rupiah ditutup menguat 0,1% di pasar spot ke level Rp 14.555/dolar AS. Penguatan rupiah memberikan kepercayaan diri tambahan bagi investor untuk masuk ke bursa saham tanah air.
(ank/roy)
Setelah pada siang hari berhasil menyentuh zona hijau, kini harga minyak terkoreksi secara dalam. Sebagai informasi, kemarin harga minyak WTI meroket 7,12%, sementara minyak brent melejit 6,99%.
Merespons harga minyak yang tak lagi perkasa, rupiah ditutup menguat 0,1% di pasar spot ke level Rp 14.555/dolar AS. Penguatan rupiah memberikan kepercayaan diri tambahan bagi investor untuk masuk ke bursa saham tanah air.
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular