
Harga Tiket Garuda Turun, Perseroan Optimistis Cetak Laba
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
21 December 2018 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat Garuda Indonesia dari awal tahun hingga November 2019 rupanya mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan materi paparan publik yang disampaikan perseroan, harga tiket yang dijual PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga November 2018 tercatat turun 0,3% menjadi US$ 107,4 (Rp 1,55 juta) dibandingkan periode yang sama 2017 seharga US$ 107,7 (Rp 1,56 juta).
Total pendapatan Garuda dari layanan penerbangan turun 1% menjadi US$ 2,34 miliar dari US$ 2,36 miliar.
Sementara itu, jumlah penumpang secara year-to-date hingga September tercatat mencapai 28,7 juta atau naik 7,9%.
Sementara itu, pendapatan dari aktivitas kargo naik 4,2% menjadi US$ 208,7 miliar dari US$ 200,3 juta pada periode yang sama. Tarif layanan kargo Garuda mengalami kenaikan 4,4% menjadi US$ 0,62 dari US$ 0,59.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra memproyeksikan kinerja perusahaan penerbangan plat merah tersebut bisa positif akhir tahun ini, setelah menderita kerugian dalam beberapa tahun terakhir.
Proyeksi tersebut bisa dicapai setelah berhasil melakukan beberpa efisiensi serta perubahan strategi. Namun Askhara tidak menyebutkan secara rinci besaran laba yang bisa cetak perseroan.
"Year to end kita targetkan positif. Walaupun kecil. Tahun lalu kita loss US$ 220 juta. Dan mudah mudahan tahun ini kita bisa positif," kata Askhara.
Askhsar menjelaskan, efisiensi serta perubahan strategi yang dilakukannya, sejak resmi menjabat direktur utama pada Sepetember lalu menggantikan Pahala Mansury, di dukung semua pegawai.
(hps/roy) Next Article Deal! Garuda Raih Keringanan Utang 11 Kreditor, Ini Daftarnya
Berdasarkan materi paparan publik yang disampaikan perseroan, harga tiket yang dijual PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga November 2018 tercatat turun 0,3% menjadi US$ 107,4 (Rp 1,55 juta) dibandingkan periode yang sama 2017 seharga US$ 107,7 (Rp 1,56 juta).
Total pendapatan Garuda dari layanan penerbangan turun 1% menjadi US$ 2,34 miliar dari US$ 2,36 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari aktivitas kargo naik 4,2% menjadi US$ 208,7 miliar dari US$ 200,3 juta pada periode yang sama. Tarif layanan kargo Garuda mengalami kenaikan 4,4% menjadi US$ 0,62 dari US$ 0,59.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra memproyeksikan kinerja perusahaan penerbangan plat merah tersebut bisa positif akhir tahun ini, setelah menderita kerugian dalam beberapa tahun terakhir.
Proyeksi tersebut bisa dicapai setelah berhasil melakukan beberpa efisiensi serta perubahan strategi. Namun Askhara tidak menyebutkan secara rinci besaran laba yang bisa cetak perseroan.
"Year to end kita targetkan positif. Walaupun kecil. Tahun lalu kita loss US$ 220 juta. Dan mudah mudahan tahun ini kita bisa positif," kata Askhara.
Askhsar menjelaskan, efisiensi serta perubahan strategi yang dilakukannya, sejak resmi menjabat direktur utama pada Sepetember lalu menggantikan Pahala Mansury, di dukung semua pegawai.
(hps/roy) Next Article Deal! Garuda Raih Keringanan Utang 11 Kreditor, Ini Daftarnya
Tags
Related Articles
Recommendation


Prancis Akui Palestina, Pemimpin Eropa Kasih Komentar Tak Terduga

Lautan Warga Gaza Terima Paket Bantuan Makanan, Begini Potretnya

3 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Fungsi Ginjal

Prabowo Diam-Diam Beri Arahan Soal IKN, Ini Permintaannya

Siap-siap! Prabowo Bakal Bagi-bagi Uang & Diskon ke Warga RI

Awas Perang Saudara Arab Pecah! Milisi Pro-Iran Serbu Kementerian

Aceh Diserang Tentara AS Nyamar Jadi Pedagang, 500 Orang Tewas

Ini 4 Risiko Jika Rekening Bank Tidak Digunakan atau Dormant
Most Popular