
Digoyang Kabar Alibaba Beli Lahan, Saham Puradelta Naik 11%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 December 2018 13:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dalam sepekan kemarin melesat 11,41% setelah beredar kabar Alibaba akan membeli lahan milik perseroan. Namun, pada perdagangan awal sesi II harga saham yang berkode DMAS tersebut mulai terkoreksi 1,19% ke level Rp 166/saham.
Sepertinya investor sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait rencana Alibaba yang akan membeli lahan seluas 30 hektare hingga 40 hektare milik perseroan untuk mengembangkan bisnis e-commerce dan logistik di Indonesia.
CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada salah satu direktur DMAS Hermawan Wijaya melalui layanan pesan instan. Namun, permintaan konfirmasi dari CNBC Indonesia tidak direspons meskipun pesan tersebut sudah bertanda dibaca.
Trimegah Sekuritas hari ini mengeluarkan riset terkait emiten ini dan memberikan rekomendasi saham DMAS karena proyeksi pendapatan membaik dan dividen yield yang aktraktif.
Dalam riset disebutkan, meski sektor properti dan lahan industri mengalami perlambatan, tetapi Prudelta Lestari sudah berhasil menjual 33 hektare secara year to date. Dengan total pendapatan Rp 594 miliar dengan asumsi harga jual Rp 1,8 juta/meter.
Prospek perusahaan itu pada 2019 juga terlihat lebih cerah karena permintaan lahan industri diperkirakan akan mencapai 100 hektare. Sebagian besar permintaan berasal dari industri otomatif dan yang terkait, logistik, serta e-commerce.
"Kami memperbarui juga memutakhirkan rekomendasi untuk DMAS menajdi beli dengan target harga Rp 200 dari sebelumnya rekomendasi kami netral dengan target harga Rp 150 berdasarkan penjualan lahan 2018 yang solid dan banyaknya permintaan yang masuk ke 2019," tulis Trimegah.
(hps/miq) Next Article Jelang Penutupan, Harga Saham DMAS Tiba-tiba Melonjak 19,20%
Sepertinya investor sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait rencana Alibaba yang akan membeli lahan seluas 30 hektare hingga 40 hektare milik perseroan untuk mengembangkan bisnis e-commerce dan logistik di Indonesia.
CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada salah satu direktur DMAS Hermawan Wijaya melalui layanan pesan instan. Namun, permintaan konfirmasi dari CNBC Indonesia tidak direspons meskipun pesan tersebut sudah bertanda dibaca.
Trimegah Sekuritas hari ini mengeluarkan riset terkait emiten ini dan memberikan rekomendasi saham DMAS karena proyeksi pendapatan membaik dan dividen yield yang aktraktif.
Prospek perusahaan itu pada 2019 juga terlihat lebih cerah karena permintaan lahan industri diperkirakan akan mencapai 100 hektare. Sebagian besar permintaan berasal dari industri otomatif dan yang terkait, logistik, serta e-commerce.
"Kami memperbarui juga memutakhirkan rekomendasi untuk DMAS menajdi beli dengan target harga Rp 200 dari sebelumnya rekomendasi kami netral dengan target harga Rp 150 berdasarkan penjualan lahan 2018 yang solid dan banyaknya permintaan yang masuk ke 2019," tulis Trimegah.
(hps/miq) Next Article Jelang Penutupan, Harga Saham DMAS Tiba-tiba Melonjak 19,20%
Most Popular