Puradelta Lestari Targetkan Marketing Sales Rp 1,25 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 February 2018 18:37
Jumlah ini diperkirakan turun karena para pemain 'besar' sudah masuk di awal sehingga penjualan tidak akan tinggi seperti sebelumnya.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menargetkan bisa meraih marketing sales sebesar Rp 1,25 triliun di tahun ini, lebih rendah dari 2017 sebesar Rp 1,4 triliun. Penurunan target tersebut disebabkan para pemain 'besar' sudah masuk di awal sehingga penjualan tidak akan setinggi tahun lalu.

Direktur Puradelta Lestari Hermawan Wijaya mengatakan penjualan tahun lalu dikerek pembelian lahan yang dilakukan PanaHome, perusahaan pengembang perusamahan asal Jepang yang berkolaborasi dengan perusahaan untuk membangun kawasan tinggal di wilayah Cikarang tersebut.

"Tahun lalu ada penjualan lahan ke PanaHome Rp 400 miliar yang seharusnya dikeluarkan dulu dari buku, penjualan (seharusnya sebesar) Rp 1,2 triliun," kata Hermawan di The Element, Jakarta, Selasa (13/2).

Sementara itu, penjualan lahan lainnya berkontribusi hingga Rp 1,08 triliun di tahun lalu. Hermawan menyebut beberapa perusahaan yang melakukan pembelian lahan di Delta Mas tahun lalu antara lain adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Kohler, produsen manufaktur asal Amerika Serikat.

Sementara itu, untuk tahun ini perusahaan menargetkan penjualan lahan seluas 40 hektar sepanjang tahun ini. Namun perusahaan akan mematok harga 15%-20% lebih tinggi dari harga penjualan sebelumnya yang berkisar antara Rp 1,7 juta-Rp 1,8 juta per meter perseginya.

Hermawan menyebutkan bahwa perusahaan dengan PanaHome telah berkomitmen untuk mengembangkan lahan dengan total seluas 37 hektar. Untuk tahap awal akan dimulai dengan pengembangan lahan seluas 13 hektar, yang akan dimulai pada semester kedua 2018 dengan membangun 1.000 unit rumah.

Hal lain yang diyakini akan menjadi daya tarik, kata Hermawan, rencana salah satu sekolah internasional yang berkomitmen membangun sekolah di kawasan tersebut. Hal ini akan semakin meningkatkan nilai jual perumahan yang nantinya dikembangkan.

Adapun tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan industri tersebut.
(hps) Next Article Alasan BSDE Tahan Dividen Saat Anak Usaha Tebar Dividen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular