Alasan BSDE Tahan Dividen Saat Anak Usaha Tebar Dividen

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
17 June 2022 10:20
Dok.bsdcity-development
Foto: Dok.bsdcity-development

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti Grup Sinarmas dan pengembang kota mandiri BSD City, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatakan labar bersih pada 2021 sebesar Rp 1,35 triliun. Namun, BSDE tidak membagikan dividen pada tahun ini.

Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (17/6/2022), BSDE menetapkan dana sebesar Rp 1,35 triliun untuk laba ditahan dan Rp 2 miliar sebagai dana cadangan. Hal tersebut telah disepakati lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada 14 Juni 2022.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan, dengan adanya keputusan ini, maka menambah struktur permodalan BSDE untuk mengembangkan proyek-proyek properti pada 2022.

"Sebagai mitigasi risiko dan dengan adanya keputusan pemegang saham tersebut, maka Perseroan memiliki fundamental permodalan yang solid untuk menjamin pendanaan dan penyelesaian atas proyek-proyek properti yang dikelola," ungkap Hermawan dalam keterangan resmi.

BSDE saat ini memiliki persediaan real estat sebesar Rp 5,73 triliun yang terdiri dari akun Tanah dan Bangunan yang siap dijual dan bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi. Untuk persediaan dalam kategori tnah dan bangunan yang siap dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 3,21 triliun.

Proyek BSD City dan The Element tercatat sebagai proyek dengan persediaan terbesar yakni Rp 2,01 triliun. Kemudian proyek dengan persediaan tanah dan bangunan yang siap dijual terbesar selanjutnya adalah Klaska Residence Rp 286,19 miliar dan South Gate Rp 239,71 miliar.

Sedangkan kategori bangunan yang sedang dikonstruksi tercatat memiliki persediaan senilai Rp 2,52 triliun. Lagi-lagi proyek BSD City dan The Element menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi yakni Rp 788,32 miliar.

"Besarnya persediaan tersebut menggambarkan potensi BSDE atas prospek pendapatan di masa mendatang. Kami terus berupaya meningkatkan produksi real estat yang berkualitas untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen," ungkap Hermawan.

Kinerja Positif Hingga Akhir Tahun

Hermawan meyakini target prapenjualan Rp 7,7 triliun hingga akhir 2022 akan tercapai. Terlebih dukungan pemerintah berupa insentif keringanan PPN masih berlanjut di tahun ini.

Prospek sektor properti pada tahun 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak yang menjadi salah-satu fokus utama pengembangan bisnis BSDE. Pertumbuhan residensial di daerah sub-urban dengan konsep hunian terpadu, yakni hunian, komersial, hiburan, dan perkantoran masih menjadi pilihan utama konsumen.

Penjualan segmen rumah tapak/residensial diperkirakan akan berkontribusi sebesar 74% atas target prapenjualan 2022, sedangkan 16% dari penjualan komersial antara lain tanah kavling, ruko/ruko, kondominium, dan sisa lain-lain sebesar 10%.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uji Kokoh Saham Properti di Tengah Suku Bunga Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular