Internasional

Jelang Brexit, Belanja Konsumen Inggris Anjlok di November

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
17 December 2018 12:53
Belanja konsumen turun 0,7% secara tahunan di November, penurunan yang lebih tajam dibandingkan koreksi 0,2% di Oktober.
Foto: Black Friday (REUTERS/Shannon Stapleton)
London, CNBC Indonesia - Akhir bulan lalu, belanja konsumen Inggris turun paling dalam sejak Juli, menurut perusahaan pembayaran Visa. Ini menjadi tanda tambahan perlambatan pertumbuhan ekonomi jelang akhir tahun.

Belanja konsumen turun 0,7% secara tahunan di November, penurunan yang lebih tajam dibandingkan koreksi 0,2% di Oktober, kata Visa, berdasarkan data yang disesuaikan dengan inflasi dari penggunaan kartu debit, kredit, dan prabayar.


Beberapa pengecer berharap diskon Black Friday akan mengubah laju perlambatan pengeluaran, namun kenyataanya tidak ada perbaikan yang terlihat.

Kondisi ekonomi yang menantang danĀ ketidakpastian seputar keluarnya Inggris dari Uni Eropa Maret tahun depan telah membebani kepercayaan konsumen Inggris. Hal ini tergambar dari turunnya pengeluaran dalam sebagian besar bulan sepanjang tahun ini.

Jelang Brexit, Belanja Konsumen Inggris Anjlok di NovemberFoto: Infografis/Brexit/Arie Pratama

"Tren mengecewakan ini mencerminkan keyakinan konsumen yang relatif menurun karena ketidakpastian masih ada terkait hasil negosiasi Brexit yang sedang berlangsung," kata ekonom IHS Markit, Annabel Fiddes, dilansir dari Reuters.

Sementara pengeluaran di bar dan restoran meningkat hingga 5,1%, pengeluaran untuk pakaian, rekreasi, dan transportasi dan komunikasi semua turun lebih dari 2% pada November dibandingkan tahun sebelumnya.


Pertumbuhan belanja online melambat, tetapi masih mengungguli penjualan konvensional. Pekan lalu perusahaan riset pasar Springboard mengatakan jumlah pembeli di jalanan dan di pusat ritel turun paling banyak di antara beberapa November sejak perusahaan mulai mengumpulkan data di 2009.

"Kondisi ekonomi kemungkinan akan tetap menantang bagi pengecer, setidaknya dalam jangka pendek," kata Ekonom Visa Adolfo Laurenti.
(prm) Next Article Sayonara Inggris! Resmi, Tak Lagi jadi Anggota Uni Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular