
BRI akan Terbitkan Obligasi Rp 20 T & Akuisisi Perusahaan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 December 2018 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengagendakan sejumlah aksi korporasi tahun depan. Tujuannya untuk mendapatkan pendanaan dan menambah dan meningkatkan layanan kepada nasabah.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan ada dua aksi korporasi yang dilakukan manajemen tahun depan. Pertama, aksi koporasi yang sifatnya non merger & acuisition (M&A) dengan menerbitkan obligasi.
"Tahun depan, BRI berencana terbitkan obligasi Rp 20 triliun untuk tiga tahun. "Jadi, kita bisa pakai Rp 7 triliun di 2019, Rp 7 triliun di 2020 dan mungkin sisanya Rp 6 triliun di 2021. Tetapi kombinasi ini fleksibel, kita lihat kondisinya," ujar Haru ketika ditemui CNBC Indonesia di kantornya, Senin (17/12/2018).
Haru menambahkan BRI juga sedang menjajaki kemungkinan penerbitan obligasi global (global bond), tepatnya green bond.
"Ini adalah hal baru karena kita sudah didorong. Biasanya para investor asing ingin melihat emiten-emiten Indonesia lebih kepada sustainable finance. Satu di antaranya itu adalah global bond tadi," jelas Haru.
Haru menambahkan obligasi yang diterbitkan akan digunakan untuk ekspansi pinjaman kredit, mengganti obligasi yang akan jatuh tempo dan memperkuat pendanaan jangka panjang.
Kedua, BRi juga berencana tingkatkan layanan dan variabilitas layanan dengan lakukan M&A. Tahun depan BRI ingin punya satu perusahaan sekuritas, assets management dan asuransi.
"Kita sudah punya life insurance (asuransi jiwa), mudah-mudahan tahun depan kita bisa tambah general insurance (asuransi umum). Jadi dengan demikian maka variabilitas layanan jadi lebih lengkap. Nah, kami ingin menjadi... visi menjadi financial institution yang memberikan wide range atau end-to-end financial solution, bukan cuma banking product tapi juga financial product," terang Haru.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Akhir 2018, BRI Tuntaskan Akuisisi Anak Usaha Bahana Ventura
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan ada dua aksi korporasi yang dilakukan manajemen tahun depan. Pertama, aksi koporasi yang sifatnya non merger & acuisition (M&A) dengan menerbitkan obligasi.
"Tahun depan, BRI berencana terbitkan obligasi Rp 20 triliun untuk tiga tahun. "Jadi, kita bisa pakai Rp 7 triliun di 2019, Rp 7 triliun di 2020 dan mungkin sisanya Rp 6 triliun di 2021. Tetapi kombinasi ini fleksibel, kita lihat kondisinya," ujar Haru ketika ditemui CNBC Indonesia di kantornya, Senin (17/12/2018).
Haru menambahkan obligasi yang diterbitkan akan digunakan untuk ekspansi pinjaman kredit, mengganti obligasi yang akan jatuh tempo dan memperkuat pendanaan jangka panjang.
Kedua, BRi juga berencana tingkatkan layanan dan variabilitas layanan dengan lakukan M&A. Tahun depan BRI ingin punya satu perusahaan sekuritas, assets management dan asuransi.
"Kita sudah punya life insurance (asuransi jiwa), mudah-mudahan tahun depan kita bisa tambah general insurance (asuransi umum). Jadi dengan demikian maka variabilitas layanan jadi lebih lengkap. Nah, kami ingin menjadi... visi menjadi financial institution yang memberikan wide range atau end-to-end financial solution, bukan cuma banking product tapi juga financial product," terang Haru.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Akhir 2018, BRI Tuntaskan Akuisisi Anak Usaha Bahana Ventura
Most Popular