
Dovish, 2019 The Fed Naikkan Bunga Cuma Sekali
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 December 2018 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo memprediksi tahun depan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) hanya akan menaikkan bunga acuan satu atau dua kali saja, tidak lagi tiga kali seperti yang diprediksi banyak ekonom.
Haru Koesmahargyo menjelaskan kebijakan The Fed yang dovish dikarenakan pertumbuhan ekonomi AS pada pertengahan 2018 sudah mulai normal. Ekonomi AS yang tadinya sempat mencapai 4% kini sudah turun menjadi 3% dengan inflasi yang normal.
"Jadi kalau saya bilang, possibility untuk menaikkan seperti yang sudah dibilang tiga kali nampak lebih kecil. Jadi dari tiga jadi dua atau bahkan mungkin satu kali," jelas Haru ketika ditemui CNBC Indonesia di Gedung BRI, Kamis (13/12/2018).
Haru menambahkan selama ini BI sudah sangat responsif dan proaktif menanggapi kenaikan bunga acuan the Fed dengan lebih dulu menaikkan bunga acuan. Kebijakan ini berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah.
"Tapi dengan kemungkinan th Fed lebih sedikit menaikkan suku bunga, BI tentu ikuti hal yang sama. Jadi, bisa diproyeksikan 2019 lebih stabil dibandingkan 2018," jelasnya Haru.
Target kredit BRI tahun depan, lanjut Haru, akan berada di kisaran 12%-14%. Selain normalisasi kebijakan the Fed, asumsi APBN di mana ekonomi Indonesia tumbuh 5,2% memberikan rasa optimistis pada BRI.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article BI Ogah Naikkan Bunga Acuan, Rupiah Happy Jadi Jawara Asia
Haru Koesmahargyo menjelaskan kebijakan The Fed yang dovish dikarenakan pertumbuhan ekonomi AS pada pertengahan 2018 sudah mulai normal. Ekonomi AS yang tadinya sempat mencapai 4% kini sudah turun menjadi 3% dengan inflasi yang normal.
![]() |
"Tapi dengan kemungkinan th Fed lebih sedikit menaikkan suku bunga, BI tentu ikuti hal yang sama. Jadi, bisa diproyeksikan 2019 lebih stabil dibandingkan 2018," jelasnya Haru.
Target kredit BRI tahun depan, lanjut Haru, akan berada di kisaran 12%-14%. Selain normalisasi kebijakan the Fed, asumsi APBN di mana ekonomi Indonesia tumbuh 5,2% memberikan rasa optimistis pada BRI.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article BI Ogah Naikkan Bunga Acuan, Rupiah Happy Jadi Jawara Asia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular