
Stok RI Diramal Turun, Harga CPO Naik 3 Hari Beruntun
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
14 December 2018 14:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari ini Jumat (14/12/2018), harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Februari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,59% ke level MYR 2.058/ton, hingga pukul 13.55 WIB.
Harga komoditas unggulan agrikultur Malaysia dan Indonesia ini menuju penguatan 3 hari berturut-turut. Dalam sepekan ini, harga CPO hingga saat ini sudah naik 3% lebih secara point-to-point.
BACA: AS-China Kian Mesra, Harga CPO Melesat 2% Lebih
Harga CPO juga kini menyentuh level tertingginya dalam lebih dari 1 bulan terakhir, atau sejak 8 November 2018.
Sentimen yang menjadi kekuatan utama bagi harga CPO hari ini adalah stok minyak kelapa sawit Indonesia yang diekspektasikan turun di penghujung tahun 2018.
Penurunan stok CPO di tanah air nampaknya tidak lepas dari kebijakan pungutan ekspor CPO yang dinolkan per awal bulan ini.
"Kita lihat perkembangannya apakah akhir tahun ini stok bisa turun, logikanya harus turun karena produksi sampai akhir tahun ini akan ada penurunan sedikit. Tinggal nanti penurunannya stok berapa," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, Rabu (12/12/2018).
BACA: Stok CPO di RI Diperkirakan Mulai Turun Akhir 2018
Joko menilai dampak dari relaksasi pungutan ekspor CPO harusnya bisa mempercepat turunnya stok di dalam negeri.
"Teorinya begitu karena paling tidak yang punya stok punya ruang margin tambahan. Kita mesti lihat November-Desember nanti sudah ada dampak yang signifikan apa tidak."
"Sampai Oktober kemarin kita lihat trend produksi naik terus. Mestinya November-Desember trendnya flat atau sedikit menurun. Ini siklus. Seberapa besar kita mesti lihat dulu, kami masih evaluasi datanya," jelas Joko.
Indonesia adalah produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia. Penurunan stok CPO di RI jelas akan memberikan energi bagi harga CPO untuk bisa menguat. Sebelumnya, stok CPO RI naik mencapai 4,6 juta ton pada September 2018.
Tidak hanya dari Indonesia, produksi minyak kelapa sawit di Malaysia juga diekspektasikan menurun lebih jauh lagi di bulan Desember ini. Padahal, produksi di bulan November sudah turun 6,09% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke 1,85 juta ton. Sebagai catatan, Malaysia adalah produsen terbesar kedua dunia, satu level di bawah Indonesia.
Secara musiman, produksi minyak kelapa sawit memang mencapai puncaknya di antara kuartal III dan kuartal IV tiap tahunnya, sebelum kemudian menurun di penghujung tahun.
Sentimen berkurangnya pasokan dari kedua negara produsen utama CPO tersebut lantas sukses melambungkan harga CPO di akhir pekan ini.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/dru) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali
Harga komoditas unggulan agrikultur Malaysia dan Indonesia ini menuju penguatan 3 hari berturut-turut. Dalam sepekan ini, harga CPO hingga saat ini sudah naik 3% lebih secara point-to-point.
BACA: AS-China Kian Mesra, Harga CPO Melesat 2% Lebih
Sentimen yang menjadi kekuatan utama bagi harga CPO hari ini adalah stok minyak kelapa sawit Indonesia yang diekspektasikan turun di penghujung tahun 2018.
Penurunan stok CPO di tanah air nampaknya tidak lepas dari kebijakan pungutan ekspor CPO yang dinolkan per awal bulan ini.
"Kita lihat perkembangannya apakah akhir tahun ini stok bisa turun, logikanya harus turun karena produksi sampai akhir tahun ini akan ada penurunan sedikit. Tinggal nanti penurunannya stok berapa," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, Rabu (12/12/2018).
BACA: Stok CPO di RI Diperkirakan Mulai Turun Akhir 2018
Joko menilai dampak dari relaksasi pungutan ekspor CPO harusnya bisa mempercepat turunnya stok di dalam negeri.
"Teorinya begitu karena paling tidak yang punya stok punya ruang margin tambahan. Kita mesti lihat November-Desember nanti sudah ada dampak yang signifikan apa tidak."
"Sampai Oktober kemarin kita lihat trend produksi naik terus. Mestinya November-Desember trendnya flat atau sedikit menurun. Ini siklus. Seberapa besar kita mesti lihat dulu, kami masih evaluasi datanya," jelas Joko.
Indonesia adalah produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia. Penurunan stok CPO di RI jelas akan memberikan energi bagi harga CPO untuk bisa menguat. Sebelumnya, stok CPO RI naik mencapai 4,6 juta ton pada September 2018.
Tidak hanya dari Indonesia, produksi minyak kelapa sawit di Malaysia juga diekspektasikan menurun lebih jauh lagi di bulan Desember ini. Padahal, produksi di bulan November sudah turun 6,09% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke 1,85 juta ton. Sebagai catatan, Malaysia adalah produsen terbesar kedua dunia, satu level di bawah Indonesia.
Secara musiman, produksi minyak kelapa sawit memang mencapai puncaknya di antara kuartal III dan kuartal IV tiap tahunnya, sebelum kemudian menurun di penghujung tahun.
Sentimen berkurangnya pasokan dari kedua negara produsen utama CPO tersebut lantas sukses melambungkan harga CPO di akhir pekan ini.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/dru) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular