
Reli Harga CPO 3 Hari Berlanjut, Tapi Terancam Kenaikan Stok
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
26 September 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Desember di Bursa Derivatif Malaysia bergerak menguat 0,32% ke level MYR2.188/ton pada perdagangan hari ini Rabu (26/9/2018) hingga pukul 12.30 WIB.
Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini berhasil menguat selama 3 hari berturut-turut. Meski demikian, penguatan hari ini cenderung menipis dari penguatan dua hari sebelumnya masing-masing sebesar 0,93% dan 0,83%.
Bahkan, harga CPO masih berpeluang mengalami pelemahan di sisa perdagangan hari ini. Pasalnya, kini muncul kekhawatiran pelaku pasar terhadap peningkatan stok minyak kelapa sawit di Malaysia.
Di sisi lain, harga CPO masih mendapatkan sokongan dari penguatan harga minyak kedelai serta depresiasi ringgit Malaysia.
Harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) masih dalam tren pendakian hingga hari ini. Hingga pukul 11.48 WIB hari ini, harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini menguat tipis 0,04%. Sebagai catatan, dengan pergerakan hari ini, harga minyak kedelai sudah naik selama 6 hari berturut-turut.
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai naik, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut menguat.
Selain itu, penguatan harga CPO hari ini juga disokong oleh depresiasi mata uang ringgit Malaysia. Di pasar spot, ringgit melemah 0,12% terhadap dolar AS hingga pukul 13.00 WIB hari ini.
Pelemahan mata uang Negeri Jiran lantas menjadi yang kedua harinya secara beruntun, setelah kemarin juga terkoreksi 0,19% terhadap dolar AS.Pelemahan ringgit akan membuat harga komoditas CPO (yang diperdagangkan dengan ringgit) akan relatif menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Artinya, muncul persepsi bahwa permintaan impor CPO akan menguat. Persepsi ini lantas menyokomh penguatan harga CPO siang ini.
Meski demikian, di sesi 2 hari ini, harga CPO mendapatkan ancaman serius. Pasalnya, stok Malaysia diperkirakan menguat pada bulan ini. "Pasar masih mencari petunjuk. Data ekspor dari Malaysia terlihat bagus, namun di waktu yang bersamaan produksi juga meningkat," ucap salah seorang trader di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Reuters hari ini.
(RHG/hps) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali
Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini berhasil menguat selama 3 hari berturut-turut. Meski demikian, penguatan hari ini cenderung menipis dari penguatan dua hari sebelumnya masing-masing sebesar 0,93% dan 0,83%.
Bahkan, harga CPO masih berpeluang mengalami pelemahan di sisa perdagangan hari ini. Pasalnya, kini muncul kekhawatiran pelaku pasar terhadap peningkatan stok minyak kelapa sawit di Malaysia.
Harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) masih dalam tren pendakian hingga hari ini. Hingga pukul 11.48 WIB hari ini, harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini menguat tipis 0,04%. Sebagai catatan, dengan pergerakan hari ini, harga minyak kedelai sudah naik selama 6 hari berturut-turut.
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai naik, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut menguat.
Selain itu, penguatan harga CPO hari ini juga disokong oleh depresiasi mata uang ringgit Malaysia. Di pasar spot, ringgit melemah 0,12% terhadap dolar AS hingga pukul 13.00 WIB hari ini.
Pelemahan mata uang Negeri Jiran lantas menjadi yang kedua harinya secara beruntun, setelah kemarin juga terkoreksi 0,19% terhadap dolar AS.Pelemahan ringgit akan membuat harga komoditas CPO (yang diperdagangkan dengan ringgit) akan relatif menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Artinya, muncul persepsi bahwa permintaan impor CPO akan menguat. Persepsi ini lantas menyokomh penguatan harga CPO siang ini.
Meski demikian, di sesi 2 hari ini, harga CPO mendapatkan ancaman serius. Pasalnya, stok Malaysia diperkirakan menguat pada bulan ini. "Pasar masih mencari petunjuk. Data ekspor dari Malaysia terlihat bagus, namun di waktu yang bersamaan produksi juga meningkat," ucap salah seorang trader di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Reuters hari ini.
(RHG/hps) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular