
Harga CPO Loyo, Mengekor Koreksi Harga Minyak dan Kedelai
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
07 December 2018 13:23

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) kontrak berjangka tercatat mengalami penurunan sebesar 0,1% pada siang ini, sementara harga minyak kedelai kontrak Januari 2019 di Dalian Commodity Exchange (China) amblas 1,8%.
Sentimen negatif bagi harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini datang dari prospek damai dagang AS-China yang ternyata masih belum memberikan kabar gembira. Yang ada, hubungan kedua negara malah semakin tegang.
Kanada dikabarkan telah menahan Chief Financial Officer (CFO) Huawei global Meng Wanzhou di Vancouver. Dirinya kini menghadapi kemungkinan ekstradisi ke AS atas dugaan melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Sebagai informasi, pemerintah Negeri Paman Sam telah menuntut Huawei paling tidak sejak 2016 atas dugaan mengirim produk asal AS ke Iran dan negara-negara lain. AS mengklaim hal itu merupakan pelangaran terhadap sanksi ekspor yang telah ditetapkan negaranya.
Tak pelak, hal ini memicu kecaman dari pihak China. Kemarin, kedutaan China di Kanada mengecam Kanada dan AS perihal penangkapan Wanzhou. Mereka menuntut agar petinggi Huawei itu segera dibebaskan.
"China telah membuat pernyataan ke AS dan Kanada, menuntut mereka segera memperbaiki perilaku salah mereka dan mengembalikan kebebasan Meng Wanzhou," tambah kedutaan.
Kini risiko terjadinya deadlock pada negosiasi dagang AS-China justru semakin besar. Harapan perdagangan minyak kedelai antara AS-China yang bebas bea masuk pun kini semakin sulit terwujud. Alhasil, harga ini menekan harga minyak kedelai
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.
Tidak hanya itu, harga CPO juga dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah jenis brent kontrak Februari 2019 turun sebesar 0,65% ke level US$ 59,67/barel, hingga pukul 11.05 WIB hari ini. Di waktu yang sama, harga minyak mentah light sweet kontrak Januari 2019 juga terkoreksi 0,48% ke level US$ 51,24/barel.
BACA: Nantikan Keputusan OPEC, Harga Minyak Lanjutkan Pelemahan
Pelaku pasar cenderung masih bermain aman setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk menunda keputusan akhir pemangkasan produksi hingga hari ini. Investor pun cenderung merespon negatif rencana volume pemangkasan yang lebih sedikit dari ekspektasi sebelumnya.
Penurunan harga minyak mentah memang cenderung menekan harga CPO yang merupakan bahan baku biofuel. Biofuel sendiri merupakan salah satu substitusi utama bagi bahan bakar minyak (BBM). Saat harga minyak dunia turun, produksi biofuel menjadi kurang ekonomis. Hal ini lantas menjadi sentimen bahwa permintaan CPO akan menurun.
(TIM RISET CNBC INDONESIA) (RHG/hps)
Sentimen negatif bagi harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini datang dari prospek damai dagang AS-China yang ternyata masih belum memberikan kabar gembira. Yang ada, hubungan kedua negara malah semakin tegang.
Kanada dikabarkan telah menahan Chief Financial Officer (CFO) Huawei global Meng Wanzhou di Vancouver. Dirinya kini menghadapi kemungkinan ekstradisi ke AS atas dugaan melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Tak pelak, hal ini memicu kecaman dari pihak China. Kemarin, kedutaan China di Kanada mengecam Kanada dan AS perihal penangkapan Wanzhou. Mereka menuntut agar petinggi Huawei itu segera dibebaskan.
"China telah membuat pernyataan ke AS dan Kanada, menuntut mereka segera memperbaiki perilaku salah mereka dan mengembalikan kebebasan Meng Wanzhou," tambah kedutaan.
Kini risiko terjadinya deadlock pada negosiasi dagang AS-China justru semakin besar. Harapan perdagangan minyak kedelai antara AS-China yang bebas bea masuk pun kini semakin sulit terwujud. Alhasil, harga ini menekan harga minyak kedelai
Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.
Tidak hanya itu, harga CPO juga dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah jenis brent kontrak Februari 2019 turun sebesar 0,65% ke level US$ 59,67/barel, hingga pukul 11.05 WIB hari ini. Di waktu yang sama, harga minyak mentah light sweet kontrak Januari 2019 juga terkoreksi 0,48% ke level US$ 51,24/barel.
BACA: Nantikan Keputusan OPEC, Harga Minyak Lanjutkan Pelemahan
Pelaku pasar cenderung masih bermain aman setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk menunda keputusan akhir pemangkasan produksi hingga hari ini. Investor pun cenderung merespon negatif rencana volume pemangkasan yang lebih sedikit dari ekspektasi sebelumnya.
Penurunan harga minyak mentah memang cenderung menekan harga CPO yang merupakan bahan baku biofuel. Biofuel sendiri merupakan salah satu substitusi utama bagi bahan bakar minyak (BBM). Saat harga minyak dunia turun, produksi biofuel menjadi kurang ekonomis. Hal ini lantas menjadi sentimen bahwa permintaan CPO akan menurun.
(TIM RISET CNBC INDONESIA) (RHG/hps)
Pages
Most Popular