Senyum Bos CPO Kembali Lebar, Ada yang Bangkit Dari Kubur

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
14 February 2023 09:35
Cover Topik, Fokus Sawit
Foto: Cover Topik/ Sawit/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange naik di sesi awal perdagangan Selasa (14/2/2023).

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 0,15% ke MYR 3.929/ton pada pukul 08:46 WIB dibandingkan hari sebelumnya. Penguatan ini memutus rekor buruk CPO yang selalu melandai pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Dalam tiga hari perdagangan tersebut, CPO ambruk 1,85%.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (13/2/2023), harga CPO juga ditutup melemah 0,20% di posisi MYR 3.923 per ton.

Kenaikan harga CPO seiring dengan harga minyak nabati serta minyak mentah dunia yang tengah mengalami kenaikan. Untuk diketahui, harga CPO bersaing dengan harga minyak nabati lain dan minyak mentah dunia sehingga ini bisa saling mempengaruhi.

Harga minyak mentah dunia terpantau naik tipis saja pada perdagangan Senin (13/2/2023) di mana harga minyak jenis Brent naik 0,3% menjadi US$ 86,61/barel dan jenis WTI tercatat naik 0,5% ke US$ 80,14/barel.

Kenaikan ini masih dipengaruhi oleh sentimen Rusia yang berencana memangkas produksi.

Oleh karena itu, jika sentimen ini masih berpengaruh terhadap harga minyak mentah dunia maka menjadi sentimen positif pula bagi harga CPO.

Mengutip dari Reuters, ekspor produk sawit Malaysia untuk periode 1-10 Februari naik 23,3%. Lonjakan ekspor ini menandai masih besarnya permintaan CPO di pasar global.

Pelaku pasar juga tetap berhati-hati memantau kebijakan ekspor Indonesia karena eksportir minyak sawit utama dunia ini kembali mengatakan hal-hal yang cukup membuat pelaku pasar ketar-ketir.

Sementara dari dalam negeri, adanya kebijakan kebijakan domestic market obligation (DMO) oleh pemerintah Indonesia bagi para eksportir resmi ditingkatkan menjadi 50%. Ini diterapkan untuk menjaga stok minyak goreng jelang puasa hingga hari raya Idul Firi tahun ini.

Kebijakan ini diambil dalam rangka merespon adanya kelangkaan minyak goreng, khususnya Minyakita yang di produksi oleh pemerintah. Maka wajar ini menjadi sentimen positif bagi harga CPO di tengah potensi terbatasnya persediaan CPO global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum) Next Article Ambruk di Januari, Diam-Diam Harga CPO Kini Sudah Terbang 10%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular