Moody's: Perang Dagang Akan Pukul Ekonomi RI

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 December 2018 19:08
Perang dagang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia, di 2019.
Foto: Pemaparan Global Growth Outlook 2019 Moody's Investor Service di Jakarta, Kamis (6/12/2018). Foto: CNBC Indonesia/ Rehia Sebayang
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang akan relatif melambat pada tahun 2019.

Hal itu disebabkan berbagai gejolak yang melanda perekonomian global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan siklus kenaikan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve.


Joy Rankothge, analisis senior di Moody's Investor Service, mengatakan ia tidak yakin kesepakatan gencatan senjata yang dicapai AS-China akhir pekan lalu akan bersifat permanen. Oleh karena itu, ekonomi dunia masih perlu waspada.

"Dalam pertemuan G20 kami tidak yakin kesepakatan itu bersifat permananen. Saya rasa ketegangan AS-China lebih besar dari sekadar masalah defisit," jelasnya dalam acara pemaparan Global Growth Outlook 2019 di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

"Masalah itu mungkin akan reda dalam jangka pendek, tapi dalam satu sampai dua tahun ketegangan akan meningkat," tambahnya.

Analis senior Moody's, Anushka Shah, juga mengatakan pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia, terutama yang bergantung pada perdagangan internasional, akan melambat pada 2019 dan 2020. Bahkan, ia mengatakan Indonesia juga akan terdampak oleh ketegangan perdagangan dagang global.

"Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan menggangu kawasan Asia. Indonesia pun akan terkena dampak tidak langsungnya," kata Shah.

Meskipun begitu, Shah mengatakan dibanding negara-negara lainnya, Indonesia cukup kuat dalam menghadapi tekanan global.


"Indonesia cukup resilien tergantung bagaimana fundamental keuangan dan ekonominya, juga respons kebijakannya," tambahnya.

Moody's, dalam pemaparannya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara berkembang mencapai 4,6% di 2019 sementara produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan naik 4,8%, jauh lebih rendah daripada perkiraan pemerintah sebesar 5,3%.
(prm) Next Article Awas, Dampak Terburuk Perang Dagang AS-China Belum Tiba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular