
Internasional
Trump Lagi-lagi Larang OPEC Pangkas Produksi Minyak
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
06 December 2018 06:58

Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk tidak memangkas produksi jelang pertemuan mereka. Ia mengatakan harga minyak dunia haruslah tetap rendah.
OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya akan bertemu di Wina, Austria, hari Kamis (6/12/2018) dan Jumat untuk membahas rencana pengurangan produksi mereka, dilansir dari AFP.
"Saya harap OPEC akan menjaga aliran minyak sebagaimana mestinya, tidak dibatasi. Dunia tidak ingin melihat, atau membutuhkan, harga minyak yang lebih tinggi!" tulis Trump di akun media sosial Twitter-nya.
Jika sekitar 20 anggota OPEC dan negara lainnya dalam pembicaraan di Wina itu sepakat untuk memompa minyak di level produksi saat ini, tindakan itu akan berisiko pada terus turunnya harga minyak. Keputusan mereka sangat berpengaruh sebab kelompok ini berkontribusi pada lebih dari separuh pasokan minyak dunia.
Harga emas hitam ini telah anjlok lebih dari 30% dalam sekitar dua bulan terakhir dan harga minyak Brent saat ini berada di sekitar US$60 per barel.
Namun, jika para produsen sepakat untuk mengurangi pasokannya, mereka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global yang membutuhkan harga minyak yang lebih terjangkau.
Trump telah berulang kalo menuduh OPEC berusaha menjaga agar harga tetap tinggi meskipun sebenarnya dapat berada di level yang lebih rendah.
Hal ini telah membuat pemimpin de facto OPEC Arab Saudi berada di posisi rawan sebab Riyadh tidak ingin merusak hubungan baiknya dengan AS saat relasi itu tengah berada dalam bahaya akibat kasus pembunuhan jurnalis Arab Jamal Khashoggi.
(prm) Next Article Trump Protes, Sudikah OPEC Turunkan Harga Minyak?
OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya akan bertemu di Wina, Austria, hari Kamis (6/12/2018) dan Jumat untuk membahas rencana pengurangan produksi mereka, dilansir dari AFP.
"Saya harap OPEC akan menjaga aliran minyak sebagaimana mestinya, tidak dibatasi. Dunia tidak ingin melihat, atau membutuhkan, harga minyak yang lebih tinggi!" tulis Trump di akun media sosial Twitter-nya.
Harga emas hitam ini telah anjlok lebih dari 30% dalam sekitar dua bulan terakhir dan harga minyak Brent saat ini berada di sekitar US$60 per barel.
Namun, jika para produsen sepakat untuk mengurangi pasokannya, mereka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global yang membutuhkan harga minyak yang lebih terjangkau.
Trump telah berulang kalo menuduh OPEC berusaha menjaga agar harga tetap tinggi meskipun sebenarnya dapat berada di level yang lebih rendah.
Hal ini telah membuat pemimpin de facto OPEC Arab Saudi berada di posisi rawan sebab Riyadh tidak ingin merusak hubungan baiknya dengan AS saat relasi itu tengah berada dalam bahaya akibat kasus pembunuhan jurnalis Arab Jamal Khashoggi.
(prm) Next Article Trump Protes, Sudikah OPEC Turunkan Harga Minyak?
Most Popular