Angkat Harga, OPEC dan Sekutunya Mau Pangkas Produksi Minyak

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
04 December 2018 17:54
Negara-negara anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC, berencana memangkas produksi minyak paling tidak 1,3 juta barel/hari.
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Jakarta, CNBC IndonesiaNegara-negara anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC, berencana memangkas produksi minyak paling tidak 1,3 juta barel/hari.

Namun menurut sejumlah sumber Reuters, Selasa (412/2018), Rusia masih enggan melakukan pemangkasan produksi minyak secara besar-besaran.

Per Oktober 2018 lalu, jumlah produksi OPEC mencapai 32,9 juta barel/hari. Sementara produksi minyak negara-negara non OPEC seperti Rusia, China, Oman, dan Amerika Serikat jumlahnya 60,31 juta barel/hari per kuartal III-2018 lalu.

Kamis pekan ini, negara Anggota OPEC akan melakukan pertemuan di Wina, dan dilanjutkan dengan pertemuan bersama sekutunya seperti Rusia pada Jumat keesokan harinya.

Pertemuan ini digelar di tengah anjloknya harga minyak dunia. Dalam dua bulan terakhir, harga minyak dunia jatuh lebih dari 30%. Harga minyak jenis Brent sekarang berada di kisaran US$ 60/barel. Penurunan harga minyak terjadi karena pelemahan ekonomi global dan kekhawatiran kenaikan suplai minyak dunia.

Namun, dalam sepekan terakhir harga minyak kembali rebound dengan kuatnya isu damai dagang antara AS-China, yang sepakat gencatan senjata terlebih dulu, serta kabar akan digelarnya pertemuan negara-negara kartel yang diyakini berujung pemangkasan. 



Arab Saudi, yang secara de facto dianggap sebagai pemimpin OPEC, memberi sinyal perlunya pengurangan produksi mulai Januari 2019. Namun tekanan muncul dari Presiden AS, Donald Trump, yang kerap menyuarakan pentingnya harga minyak yang murah.

Tak hanya itu, Arab Saudi juga sedang mengalami krisis pasca kasus pembunuhan jurnalis, Jaal Khashoggi, di konsulat Arab di Istanbul pada Oktober lalu. Trump mendukung Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dalam kasus ini. Sementara Trump menginginkan harga minyak tetap murah, sehingga Arab tak bisa semena-mena begitu saja membuat harga minyak naik bersama OPEC.

Menurut sumber Reuters dari dalam OPEC dan luar OPEC, pertemuan di Wina akan cukup berat. Rusia dinilai menjadi pemain kunci yang bisa membantu munculnya kesepakatan.

[Gambas:Video CNBC]

Sumber dari Rusia menyatakan, negeri beruang merah tersebut mungkin bisa mengurangi produksi minyaknya sekitar 140 ribu barel/hari. Sementara OPEC meminta Rusia mengurangi produksi minyaknya sekitar 250 ribu-300 ribu barel/hari.

Kemudian sumber lainnya menyatakan, OPEC fokus agar anggotanya bisa memangkas produksi minyak rata-rata 3-3,5% dari produksi di Oktober 2019 lalu.

Pertemuan OPEC ini diwarnai oleh rencana keluarnya Qatar dari keanggotaan OPEC mulai Januari 2019. Qatar ingin fokus pada produksi gasnya. Negara ini selama ini memproduksi 2% dari minyak yang diproduksi OPEC. Qatar juga menuduh Arab Saudi menjadi pelayan dari AS.
(wed/gus) Next Article Arab Sebut Produsen Minyak Mau Turunkan Suplai, Harga Naik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular