Likuiditas Ketat, Bank Kecil Curhat Ada Bunga Deposito 9%
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
03 December 2018 15:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketatnya likuiditas akibat agresifnya bank menyalurkan kredit dan rendahnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) membuat bank kecil kian terjepit. Hal ini disebabkan bank-bank menengah dan besar mulai tawarkan bunga deposito tinggi.
EVP Head Wealth Management dan Ritel Digital Business Commonwealth Bank, Ivan Jaya, mengatakan secara umum kebutuhan likuiditas bank masih ketat secara industri, rasio pembiayaan terhadap pendanaan di kisaran level 94%.
Hal ini membuat bank kecil bank kecil memilih untuk menahan diri salurkan kredit. Secara tahunan pertumbuhan kredit bank BUKU I dan BUKU II hanya 0,5% di September 2018.
"Kami melihat saat ini beberapa bank besar mulai menerapkan suku bunga tinggi untuk mendapatkan dana pihak ketiga. Perbedaan suku bunga tersebut berkisar antara 100 bps - 150 bps di atas suku bunga penjaminan untuk jumlah yang dikategorikan besar," ujar Ivan Jaya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/12/2018).
Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie, menambahkan sejak Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan, beberapa bank BUKU 3 menawarkan bunga deposito sangat tinggi.
"Ada 2-3 bank yang menawarkan bunga deposito yang menurut saya sudah sangat tinggi. Ada yang menawarkan bunga hingga 9%," ujar Hendra Lie.
Hendra Lie menambahkan, bunga deposito tinggi ini membuat bank kecil mau tidak mau harus mengikuti demi menjaga nasabah. Hal ini membuat biaya dana bank kecil bertambah tinggi sementara bunga kredit tidak bisa naik tinggi karena debitur bisa pindah.
"Kalau kita tidak mengikuti, kita akan kehilangan. Mau enggak mau harus entertain nasabah kita juga dengan menawarkan [bunga deposito] sejauh masih bisa. Memang serba susah," jelas Hendra Lie.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Likuiditas Perbankan Ketat, Ini Kata Bos BTN
EVP Head Wealth Management dan Ritel Digital Business Commonwealth Bank, Ivan Jaya, mengatakan secara umum kebutuhan likuiditas bank masih ketat secara industri, rasio pembiayaan terhadap pendanaan di kisaran level 94%.
Hal ini membuat bank kecil bank kecil memilih untuk menahan diri salurkan kredit. Secara tahunan pertumbuhan kredit bank BUKU I dan BUKU II hanya 0,5% di September 2018.
"Ada 2-3 bank yang menawarkan bunga deposito yang menurut saya sudah sangat tinggi. Ada yang menawarkan bunga hingga 9%," ujar Hendra Lie.
Hendra Lie menambahkan, bunga deposito tinggi ini membuat bank kecil mau tidak mau harus mengikuti demi menjaga nasabah. Hal ini membuat biaya dana bank kecil bertambah tinggi sementara bunga kredit tidak bisa naik tinggi karena debitur bisa pindah.
"Kalau kita tidak mengikuti, kita akan kehilangan. Mau enggak mau harus entertain nasabah kita juga dengan menawarkan [bunga deposito] sejauh masih bisa. Memang serba susah," jelas Hendra Lie.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Likuiditas Perbankan Ketat, Ini Kata Bos BTN
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular