Awali Desember, IHSG Diperkirakan Menguat

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 December 2018 08:15
Gencatan senjata AS-China menjadi sentimen positif.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari perdagangan pertama di bulan Desember diperkirakan akan mengalami penguatan di didorong sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

MNC Sekuritas menyebutkan salah satu faktor penguatan pada perdagangan hari ini adalah keputusan penundaan kenaikan tarif untuk barang asal China yang masuk ke Amerika Serikat.

Tarif ini sebelumnya direncanakan naik pada 1 Januari 2019, dari 10% menjadi 25%, namun dibatalkan Presiden AS Donald Trump setelah dirinya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Presiden China Xi Jinping.

Valbury Sekuritas juga menyatakan pertemuan kedua kepala negara adidaya ini di forum G20 Argentina menjadi perhatian pelaku pasar. Karena, pertemuan ini telah memberikan gambaran terhadap pasar mengenai perang dagang.



Sentimen lainnya adalah pertumbuhan di sektor manufaktur besar China terhenti untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada November karena pesanan baru melambat, membangun tekanan pada China sebelum negosiasi perdagangan penting antara presiden Xi Jinping dan Donald Trump.

Dari dalam negeri, tingkat inflasi berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh BI pada minggu keempat November ini sebesar 0,18% (MoM).

Sedangkan inflasi tahun berjalan 2018 hingga bulan November sebesar 2,41% (YtD) dan inflasi tahunan berada pada posisi 3,14% (YoY). Seluruh elemen inflasi baik harga makanan, inflasi inti, serta harga-harga yang dikendalikan pemerintah tetap terkendali.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.036/6.015/5.975 poin dan resisten di 6.097/6.138/6.158 poin.
(ray) Next Article BEI Targetkan Transaksi Harian di Bursa Capai Rp 9 T di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular