AS-China Gencatan Senjata, Bursa Tokyo Menguat Tajam
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
03 December 2018 07:30

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo dibuka menguat pada perdagangan Senin (3/12/2018) pagi waktu setempat. Pemicu utama adalah kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China untuk menangguhkan pengenaan tarif baru di tengah peningkatan eskalasi perang dagang.
Dilansir AFP, Senin (3/12/2018) pagi WIB, indeks acuan Nikkei 225 menguat tajam 1,26% atau 282,73 poin ke level 22.633,79. Sedangkan indeks Topix meningkat 1,17% atau 19,46 poin ke level 1.686,91.
Di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menghentikan perang dagang di antar kedua negara. Perang dagang merupakan salah satu faktor utama yang mengancam pertumbuhan ekonomi dunia.
Dilansir Xinhua, Trump menyebut pertemuan dengan Xi Jinping "luar biasa dan produktif". "Ini kabar baik bagi kedua negara dan kelegaan bagi komunitas internasional," kata Trump dikutip AFP.
Gedung Putih menyatakan akan menunda rencana kenaikan bea impor AS terhadap produk China selama 90 hari. Sedangkan China berjanji membeli lebih banyak lagi barang-barang buatan Negeri Paman Sam.
(miq/ray) Next Article Data Inflasi Moncer, Bursa Jepang Dibuka di Teritori Positif
Dilansir AFP, Senin (3/12/2018) pagi WIB, indeks acuan Nikkei 225 menguat tajam 1,26% atau 282,73 poin ke level 22.633,79. Sedangkan indeks Topix meningkat 1,17% atau 19,46 poin ke level 1.686,91.
Di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menghentikan perang dagang di antar kedua negara. Perang dagang merupakan salah satu faktor utama yang mengancam pertumbuhan ekonomi dunia.
![]() |
Dilansir Xinhua, Trump menyebut pertemuan dengan Xi Jinping "luar biasa dan produktif". "Ini kabar baik bagi kedua negara dan kelegaan bagi komunitas internasional," kata Trump dikutip AFP.
Gedung Putih menyatakan akan menunda rencana kenaikan bea impor AS terhadap produk China selama 90 hari. Sedangkan China berjanji membeli lebih banyak lagi barang-barang buatan Negeri Paman Sam.
(miq/ray) Next Article Data Inflasi Moncer, Bursa Jepang Dibuka di Teritori Positif
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular