
The Fed Melunak, Bursa Jepang Dibuka Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 November 2018 07:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang dibuka menguat, Kamis (29/11/2018), melanjutkan reli yang dicatatkan Wall Street setelah pidato gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve diterjemahkan pasar sebagai perlambatan laju kenaikan suku bunga.
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,88% menjadi 22.372,1 sementara indeks Topix naik 0,85% ke posisi 1.667,72 di awal perdagangan, AFP melaporkan. Nikkei telah ditutup menguat selama empat hari terakhir.
Wall Street juga melonjak tajam pada penutupan perdagangan hari Rabu waktu setempat. Dow Jones Industrial Average melesat 617,7 poin atau 2,5% ke posisi 25.366,43, S&P 500 melompat 2,3% ke 2.743,82, dan Nasdaq Composite bertambah 2,95% menjadi 7.291,59.
Penguatan ini terjadi setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyampaikan pidatonya di Economic Club New York dan mengatakan suku bunga AS saat ini telah mendekati level netral, yang merupakan titik di mana bunga acuan tidak lagi mendorong naik ataupun melemahkan pertumbuhan ekonomi.
"Suku bunga masih rendah menurut standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah range estimasi level [suku bunga] yang netral bagi perekonomian - yang tidak mendorong maupun memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidatonya, dilansir dari CNBC International.
Ini adalah perubahan nada gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) itu dibandingkan pidatonya sekitar dua bulan lalu yang menyebut suku bunga masih jauh dari netral.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,88% menjadi 22.372,1 sementara indeks Topix naik 0,85% ke posisi 1.667,72 di awal perdagangan, AFP melaporkan. Nikkei telah ditutup menguat selama empat hari terakhir.
Wall Street juga melonjak tajam pada penutupan perdagangan hari Rabu waktu setempat. Dow Jones Industrial Average melesat 617,7 poin atau 2,5% ke posisi 25.366,43, S&P 500 melompat 2,3% ke 2.743,82, dan Nasdaq Composite bertambah 2,95% menjadi 7.291,59.
"Suku bunga masih rendah menurut standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah range estimasi level [suku bunga] yang netral bagi perekonomian - yang tidak mendorong maupun memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidatonya, dilansir dari CNBC International.
Ini adalah perubahan nada gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) itu dibandingkan pidatonya sekitar dua bulan lalu yang menyebut suku bunga masih jauh dari netral.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular