Bos The Fed Beri Sinyal Dovish, Wall Street Melaju Kencang

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 November 2018 06:31
Wall Street ditutup naik tajam pada perdagangan hari Rabu setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga acuan telah mendekati suku bunga normal.
Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street ditutup naik tajam pada perdagangan hari Rabu (28/11/2018) setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan suku bunga acuan telah mendekati suku bunga normal.

Ini adalah perubahan nada gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) itu dibandingkan pidatonya sekitar dua bulan lalu.


Dow Jones Industrial Average melesat 617,7 poin atau 2,5% ke posisi 25.366,43 dan mencatatkan kenaikan harian tertinggi sejak 26 Maret lalu. Indeks ini juga membukukan hari terbaik kedua dalam tahun ini dan telah menguat 1.000 poin sepanjang pekan ini.

S&P 500 melompat 2,3% ke 2.743,82 karena pelaku pasar mengartikan pernyataan tersebut menjadi lebih sedikit kenaikan bunga acuan di tahun depan sehingga pasar saham dapat lebih bullish. Nasdaq Composite bertambah 2,95% menjadi 7.291,59 dan mencatatkan hari terbaiknya sejak 25 Oktober, dilansir dari CNBC International.

"Suku bunga masih rendah menurut standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah range estimasi level [suku bunga] yang netral bagi perekonomian - yang tidak mendorong maupun memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidatonya di Economic Club New York, Rabu.

Robert Pavlik, chief investment strategist di SlateStone Wealth, mengatakan pernyataan Powell adalah apa yang diharapkan pasar.

Pemilihan kata "sedikit di bawah" ini berbeda dengan karakterisasi "jauh dari netral" yang ia sampaikan di awal Oktober yang membuat indeks S&P 500 tenggelam ke area koreksi.

Komentar bos bank sentral AS tersebut disampaikan setelah Presiden Donald Trump kembali menyerang kebijakan moneter The Fed. Trump mengatakan kepada Washington Post bahwa ia tidak senang sedikitpun atas keputusannya menunjuk Powell sebagai gubernur bank sentral.

Ia juga mengatakan arah kebijakan The Fed telah melenceng dari tujuannya.

Sentimen positif investor juga terdorong oleh potensi meredangan ketegangan perdagangan antara AS dan China.


The New York Times melaporkan bahwa Trump cemas mengenai dampakĀ perang dagang dengan China yang berkepanjangan terhadap pasar dan perekonomian. Ini dapat membuat Trump berusaha menemukan kata sepakat dengan China terkait isu perdagangan, kata beberapa pejabat AS yang dikutip harian tersebut.

Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di sela-sela pertemuan G20 di Argentina akhir pekan ini.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular