Masih Ada Desember, Akankah BI Naikkan Bunga Acuan Lagi?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 November 2018 15:06
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2018 memutuskan untuk kembali mengerek bunga acuan ke 6%.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2018 memutuskan untuk kembali mengerek bunga acuan ke 6%. Sepanjang tahun ini, BI sudah menaikkan 175 basis poin bunga acuan.

Meski demikian, bank sentral memberikan signal bahwa kenaikan bunga acuan bulan ini menjadi yang terakhir tahun ini, meskipun bulan depan The Fed diperkirakan bakal mengerek bunga acuannya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan, kenaikan bunga acuan yang dilakukan bank sentral bulan ini sudah memperhitungkan kenaikan bunga Fed dalam beberapa bulan ke depan.

"Kami sampaikan bahwa kenaikan bunga kemarin sudah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," kata Perry, Selasa (27/11/2018).

Bank sentral memang pada tahun ini menempuh kebijakan moneter ketat atau hawkish pada 2018. Apakah posisi (stance) ini masih akan dipertahankan pada 2019?

"Stance kebijakan moneter ahead the curve dan preemptive akan kami pertahankan pada 2019," jelas mantan Deputi Gubernur BI itu.

"Kebijakan suku bunga akan diarahkan kepada inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang stabil," jelas Perry.

Tahun depan, Perry menyebut iklim suku bunga global masih naik. The Federal Reserve/The Fed diperkirakan tiga kali menaikkan suku bunga acuan, yang juga akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya.

Oleh karena itu, Perry memberi petunjuk bahwa arah kebijakan moneter 2019 masih akan fokus pada menjaga stabilitas. Tersirat bahwa bank sentral masih akan mengedepankan skema permainan stability over growth, stabilitas di atas pertumbuhan ekonomi.

Namun bukan berarti BI tidak membantu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Bukan melalui kebjakan moneter, tetapi lewat kebijakan makroprudensial.

"Pada 2019, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus kami lanjutkan. Kami juga akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pengembangan UMKM dan sektor prioritas termasuk ekspor dan pariwisata," kata Perry.





(dru) Next Article Bunga Acuan BI Bakal Turun Pekan Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular