
Laba Naik Tinggi, Saham Indorama Bergerak Liar & Melesat 25%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 November 2018 10:11

Jakarta, CNCB Indonesia - Harga saham PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) pada perdagangan hari ini naik signifikan dan menyentuh level auto reject atas. Peningkatan kinerja keuangan perseroan tampaknya jadi salah satu pemicu pengutan harga saham.
Harga saham INDR naik 25% atau bertambah Rp 1.200 menjadi Rp 6.000/saham. Volume transaksi saham tercatat mencapai 390,30 ribu saham senilai Rp 2,33 miliar.
Diam-diam harga saham INDR sudah mengalami penguatan lebih dari tiga kali lipat dari awal tahun. Tepatnya sudah mengalami kenaikan 380% jika dihitung secara year to date.
Kemarin, perseroan baru saja menyampaikan laporan keuangan yang menunjukkan peningkatan kinerja laba bersih yang signifikan mencapai 1.577% menjadi US$ 78,77 juta atau setara Rp 1,14 triliun di akhir periode sembilan bulan pertama tahun ini, dari US$ 4,69 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja pendapatan perusahaan di periode tersebut tak terlalu tinggi pertumbuhannya hanya tumbuh 10,81% menjadi US$ 636,64 juta dari sebelumnya senilai US$ 574,49 juta.
Keuntungan perusahaan dari keuntungan bersih dari entitas asosiasi sebesar US$ 6,96 juta dari periode sebelumnya perusahaan mengantongi rugi yang mencapai US$ 8,82 juta.
Selain itu perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari pelepasan saham pada perusahaan asosiasinya. Dana yang diperoleh mencapai US$ 36,75 juta.

Dari posisi aset, totalnya mencapai US$ 847,96 juta di akhir September 2018 lalu, tumbuh dari US$ 800,10 pada akhir Desember 2017. Terdiri dari aset lancar seni;ai US$ 341,19 juta dan aset tak lancar senilai US$ 506,77 juta.
(hps/roy) Next Article Jual Anak Usaha, Laba Indorama Meroket 1.500%
Harga saham INDR naik 25% atau bertambah Rp 1.200 menjadi Rp 6.000/saham. Volume transaksi saham tercatat mencapai 390,30 ribu saham senilai Rp 2,33 miliar.
Diam-diam harga saham INDR sudah mengalami penguatan lebih dari tiga kali lipat dari awal tahun. Tepatnya sudah mengalami kenaikan 380% jika dihitung secara year to date.
Kemarin, perseroan baru saja menyampaikan laporan keuangan yang menunjukkan peningkatan kinerja laba bersih yang signifikan mencapai 1.577% menjadi US$ 78,77 juta atau setara Rp 1,14 triliun di akhir periode sembilan bulan pertama tahun ini, dari US$ 4,69 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
Keuntungan perusahaan dari keuntungan bersih dari entitas asosiasi sebesar US$ 6,96 juta dari periode sebelumnya perusahaan mengantongi rugi yang mencapai US$ 8,82 juta.
Selain itu perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari pelepasan saham pada perusahaan asosiasinya. Dana yang diperoleh mencapai US$ 36,75 juta.

Dari posisi aset, totalnya mencapai US$ 847,96 juta di akhir September 2018 lalu, tumbuh dari US$ 800,10 pada akhir Desember 2017. Terdiri dari aset lancar seni;ai US$ 341,19 juta dan aset tak lancar senilai US$ 506,77 juta.
(hps/roy) Next Article Jual Anak Usaha, Laba Indorama Meroket 1.500%
Most Popular