
Rogoh Rp 300 M, Konglomerat Sri Prakash Caplok Tambang Emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bahan baku industri tekstil, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) mengakuisisi mayoritas saham PT Cikondang Kancana Prima (CKP), perusahaan tambang dan pengolahan emas di Cianjur, Jawa Barat.
Presiden Direktur INDR, Vishnu Swaroop Baldwa melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan telah mengakuisisi sebesar 80% saham CKP melalui perjanjian jual beli bersyarat pada 23 Desember 2020 dari pemegang saham sebelumnya.
"Total investasi Indorama untuk transaksi akuisisi ini sebesar Rp 300 miliar, termasuk Rp 50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi pemegang saham penjual," kata Visnhu, dikutip Selasa (29/12/2020).
Tidak ada dampak material maupun operasional, hukum, hingga kondisi keuangan yang mempengaruhi perseroan dari transaksi ini. Rencananya, bila mendapat persetujuan dari regulator, transaksi ini dapat terelisasi pada kuartal pertama tahun depan.
Sebagai informasi, INDR adalah perusahaan yang bergerak di industri tekstil yang saat ini struktur pemegang sahamnya dimiliki oleh PT Indorama Holdings B.V sebesar 34,03%, PT Irama Investama 25%, sedangkan saham publik sebesar 40,97%.
Emiten ini terafiliasi dengan Sri Prakash Lohia, orang terkaya nomor lima di Indonesia versi majalah Forbes. Ia juga, tercatat sebagai Komisaris Utama emiten ini. Forbes mencatat, per Selasa ini (29/12), Sri memiliki kekayaan bersih US$ 6,2 miliar atau setara Rp 87 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Indorama Synthetics pada mulanya berdiri pada 1975 lalu dan memulai kegiatan produksi pertama kali setahun setelahnya di pabrik pemintalan kapas di Purwakarta, Jawa Barat.
Saat ini, INDR perseroan memperluas bisnis benang pintal dan mendiversifikasi lini produksi ke benang seperti polyester filament, polyester staple fiber, PET Resin, hingga polyester chip.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rogoh Rp 85 M, Crazy Rich Sri Prakash Tambah Saham Indorama
