Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 Dirilis, Berapa CAD Tahun ini?

Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 November 2018 10:37
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis paket kebijakan ekonomi ke-16 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Foto: Keterangan pers Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 (CNBC Indonesia/Arys Aditya)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis paket kebijakan ekonomi ke-16 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11/2018). Tujuan utama dari kebijakan itu adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan CAD pada kuartal III-2018 tercatat meningkat, yakni US$ 8,8 miliar atau setara 3,37% dari PDB. Nilai itu ebih tinggi dari periode kuartal I yang mencapai US$ 5,7 miliar. Angka ini juga lebih besar dibandingkan kuartal II-2017 yang hanya US$ 5 miliar.

Saat ditanya, berapa target CAD selepas paket kebijakan ekonomi ke-16 dirilis? Darmin meyakini besarannya tidak akan mencapai 3%.

"Tahun ini di bawah 3%, akhir 2019 2,5%. Pokoknya nggak sampai 3%," ujar Darmin dalam keterangan pers.


Menurut dia, paket kebijakan ekonomi ke-16 bersifat jangka menengah dan panjang. Tetapi, lanjut Darmin, ada unsur jangka pendek untuk memperkuat kepercayaan diri para pemilik dana.

Mantan gubernur BI itu menjelaskan, masalah CAD tak dapat selesai dalam 1-2 kuartal. Selama berpuluh tahun CAD memang defisit.

"Itu tidak jadi masalah kalau pasangannya neraca transaksi modal dan finansial (TMF) baik. Kalau TMF baik, maka dia akan menutup CAD. Jadi kita tidak bisa hanya berupaya keras menjawab persoalan CAD. Itu tidak cukup," kata Darmin.


(miq/miq) Next Article Menkeu: Langgar Aturan DHE, Perusahaan Bisa Dilarang Ekspor!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular