
Fokus Investor
7 Emiten Ini Layak Diperhatikan Jelang Pembukaan Bursa
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 November 2018 08:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin, Rabu (14/11/2018), dengan penguatan sebesar 0,4% ke level 5.858,29. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,63 triliun dengan volume sebanyak 10,38 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 401.454 kali.
Terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten di hari kemarin yang layak disimak sebelum perdagangan hari ini dibuka.
1. Asing Beli Saham Merdeka Copper di Pasar Nego Rp 220,5 M
Investor asing pada perdagangan hari Rabu tercatat memborong saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Berdasarkan data perdagangan saham, pemodal asing tercatat membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 220,5 miliar. Transaksi pembelian tersebut terjadi di pasar negosiasi.
2. Pemerintah: SMGR Caplok SMCB untuk Ketahanan Semen Indonesia
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik langkah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengakuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Aksi korporasi ini dinilai akan memperkuat ketahanan perusahaan semen di Indonesia.
3. Kisruh AISA Berlanjut, Direksi Baru Somasi Manajemen Lama
Direksi Baru PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menyampaikan somasi kepada jajaran direksi lama karena belum memberikan dokumen-dokumen perseroan yang diperlukan oleh jajaran manajemen yang baru.
Hal ini menyebabkan belum terjadinya transisi dari mantan Direksi kepada Direksi yang dipilih dan diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara sah.
4. Laba PTBA Tumbuh 49,43% Jadi Rp 3,93 T
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan pendapatan laba bersih yang tembus angka Rp 3,93 triliun sampai pada kuartal III-2018 atau 49,43% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,63 triliun. Pendapatan usaha sampai September 2018 mencapai Rp 16,04 triliun, meningkat Rp2,75 triliun atau 21% dibandingkan pendapatan usaha di periode yang sama tahun lalu.
5. Naik tak Wajar 6.367%, BEI Hentikan Perdagangan Saham TCPI
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberikan sanksi berupa penghentian sementara transaksi saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) karena kenaikan harga yang di luar kewajaran. Saham TCPI resmi tercatat dan resmi ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2018.
Harga saham ini di pasar perdana ditawarkan pada level Rp 138/saham. Jika dihitung sejak IPO, harga saham TCPI tercatat naik 6.367,39%. Kenaikan harga saham tersebut sangat signifikan.
6. Lakukan Rebalancing, MSCI Depak LPPF dan WSKT
Morgan Stanley melakukan rebalancing komposisi saham yang menyusun indeks MSCI semi tahunan dan akan mulai diterapkan pada 30 November 2018 mendatang.
Pada periode rebalancing November ini, dalam MSCI Global Standard Indexes dua saham didepak dari jajaran indeks ini yakni saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Bersamaan dengan itu dua saham lainnya justru dimasukkan ke indeks tersebut, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pabrik Kerta Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Kemudian, dalam MSCI Global Small Cap Indexes tiga saham dalam negeri dimasukkan ke dalam. Saham tersebut adalah PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Namun sayang, tujuh saham lainnya justru dihapuskan dari indeks global ini, yaitu PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kemudia juga ada saham PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
7. Tambah Modal, Emiten Kalla Group Ini Rights Issue Rp 223 M
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) berencana untuk melakukan penambahan modal (rights issue) melalui hak efek memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan melepas sebanyak-banyaknya 660,11 juta saham.
Emiten milik Kalla Grup ini akan menggunakan dana hasil rights issue untuk modal kerja, pengembangan usaha dan untuk penyetoran modal ke dalam entitas anak milik BUKK.
(prm) Next Article SMCB: Dari Soeharto, Hashim Djojohadikusumo hingga Jokowi
Terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten di hari kemarin yang layak disimak sebelum perdagangan hari ini dibuka.
Investor asing pada perdagangan hari Rabu tercatat memborong saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Berdasarkan data perdagangan saham, pemodal asing tercatat membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 220,5 miliar. Transaksi pembelian tersebut terjadi di pasar negosiasi.
2. Pemerintah: SMGR Caplok SMCB untuk Ketahanan Semen Indonesia
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik langkah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengakuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Aksi korporasi ini dinilai akan memperkuat ketahanan perusahaan semen di Indonesia.
3. Kisruh AISA Berlanjut, Direksi Baru Somasi Manajemen Lama
Direksi Baru PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menyampaikan somasi kepada jajaran direksi lama karena belum memberikan dokumen-dokumen perseroan yang diperlukan oleh jajaran manajemen yang baru.
Hal ini menyebabkan belum terjadinya transisi dari mantan Direksi kepada Direksi yang dipilih dan diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara sah.
4. Laba PTBA Tumbuh 49,43% Jadi Rp 3,93 T
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan pendapatan laba bersih yang tembus angka Rp 3,93 triliun sampai pada kuartal III-2018 atau 49,43% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,63 triliun. Pendapatan usaha sampai September 2018 mencapai Rp 16,04 triliun, meningkat Rp2,75 triliun atau 21% dibandingkan pendapatan usaha di periode yang sama tahun lalu.
5. Naik tak Wajar 6.367%, BEI Hentikan Perdagangan Saham TCPI
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberikan sanksi berupa penghentian sementara transaksi saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) karena kenaikan harga yang di luar kewajaran. Saham TCPI resmi tercatat dan resmi ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2018.
Harga saham ini di pasar perdana ditawarkan pada level Rp 138/saham. Jika dihitung sejak IPO, harga saham TCPI tercatat naik 6.367,39%. Kenaikan harga saham tersebut sangat signifikan.
6. Lakukan Rebalancing, MSCI Depak LPPF dan WSKT
Morgan Stanley melakukan rebalancing komposisi saham yang menyusun indeks MSCI semi tahunan dan akan mulai diterapkan pada 30 November 2018 mendatang.
Pada periode rebalancing November ini, dalam MSCI Global Standard Indexes dua saham didepak dari jajaran indeks ini yakni saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Bersamaan dengan itu dua saham lainnya justru dimasukkan ke indeks tersebut, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pabrik Kerta Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Kemudian, dalam MSCI Global Small Cap Indexes tiga saham dalam negeri dimasukkan ke dalam. Saham tersebut adalah PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Namun sayang, tujuh saham lainnya justru dihapuskan dari indeks global ini, yaitu PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kemudia juga ada saham PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
7. Tambah Modal, Emiten Kalla Group Ini Rights Issue Rp 223 M
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) berencana untuk melakukan penambahan modal (rights issue) melalui hak efek memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan melepas sebanyak-banyaknya 660,11 juta saham.
Emiten milik Kalla Grup ini akan menggunakan dana hasil rights issue untuk modal kerja, pengembangan usaha dan untuk penyetoran modal ke dalam entitas anak milik BUKK.
(prm) Next Article SMCB: Dari Soeharto, Hashim Djojohadikusumo hingga Jokowi
Most Popular