Harga Minyak Tak Lagi Tertekan, Wall Street Siap Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 November 2018 20:56
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 78 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 7 dan 6 poin.

Dari kawasan Asia, kabar baik untuk Wall Street datang dari positifnya rilis data ekonomi di China. Pada pagi hari ini, Investasi Aset Tetap periode Januari-Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 5,7% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 5,5% YoY. Kemudian, produksi industri periode Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 5,9% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 5,7% YoY.

Positifnya data ekonomi di China mengindikasikan bahwa perang dagang yang tengah berkecamuk dengan AS belum bisa menekan perekonomiannya secara signifikan.

Sebagai informasi, pada September 2018, AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Beijing pun membalas dengan mengenakan bea masuk baru atas importasi produk asal AS senilai US$ 60 miliar.

Berbicara mengenai perang dagang, ada kabar positif yang datang dari Gedung Putih. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa AS dan China sudah memulai kembali dialog perdagangan pada semua level pemerintahan.

Tidak ada kepastian bahwa China akan mengikuti permintaan dari AS namun "lebih baik berbicara daripada tidak," papar Kudlow ketika diwawancarai oleh CNBC International pada hari Selasa waktu setempat (13/11/2018).

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri China Liu He dikabarkan akan mengunjungi AS untuk mematangkan rencana dialog antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada akhir bulan ini, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Harga minyak mentah dunia yang tak lagi tertekan membuat sentimen positif yang ada bisa ditransmisikan dengan baik. Kemarin (13/11/2018), Wall Street ditutup di zona merah lantaran harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak pengiriman Desember 2018 anjlok sebesar 7,07% ke level US$ 55,69/barel, sementara harga minyak Brent kontrak pengiriman Januari 2019 anjlok sebesar 6,63% ke level US$ 65,47/barel.

Pada hari ini, WTI menguat 0,93%, sementara brent melesat 1,12%.

Pada pukul 20:30, angka inflasi AS periode Oktober 2018 akan diumumkan.

Pada pukul 06:00 WIB (15/11/2018), Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell dan Presiden Dallas Federal Reserve Bank Robert Kaplan dijadwalkan berbicara mengenai isu-isu perekonomian global di Texas.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/roy) Next Article Dow Futures Menguat Ikuti Lonjakan Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular