
Analisis Teknikal
Antisipasi Ekspor-Impor dan Bunga BI, Penguatan IHSG Terbatas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 November 2018 18:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun sempat mengalami penguatan hingga 1,06%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakhiri perdagangan dengan hanya 0,39% di level 5.858, pada Rabu (14/11/2018). Sebagian pelaku pasar merealisasikan keuntungannya menyusul kekhawatiran akan rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) esok hari.
Rencananya rilis data ekspor, impor dan neraca perdagangan akan diumumkan BPS pada pukul 11:00 WIB. Disusul Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan dan keputusan tingkat fasilitas bunga pinjaman pukul 14:00 WIB.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Oktober defisit tipis di US$ 15 juta. Ekspor diramal tumbuh dalam kisaran terbatas yaitu 1,5% year-on-year (YoY). Kemudian impor diproyeksikan masih tumbuh dua digit yaitu 10,45%.
Sedangkan konsensus terkait suku bunga, memperkirakan BI akan menahan suku bunga di 5,75%. Dimana terjadi aklamasi, tidak ada satu suara pun yang memperkirakan adanya kenaikan atau penurunan.
Secara teknikal, IHSG cenderung kembali berkonsolidasi dengan membentuk pola doji yang tidak memberikan sinyal baik kenaikan maupun penurunan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Rencananya rilis data ekspor, impor dan neraca perdagangan akan diumumkan BPS pada pukul 11:00 WIB. Disusul Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan dan keputusan tingkat fasilitas bunga pinjaman pukul 14:00 WIB.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Oktober defisit tipis di US$ 15 juta. Ekspor diramal tumbuh dalam kisaran terbatas yaitu 1,5% year-on-year (YoY). Kemudian impor diproyeksikan masih tumbuh dua digit yaitu 10,45%.
Secara teknikal, IHSG cenderung kembali berkonsolidasi dengan membentuk pola doji yang tidak memberikan sinyal baik kenaikan maupun penurunan.
![]() |
Hari ini, IHSG kembali bergerak dibawah rerata harganya selama lima hari (moving average/MA 5), dapat dikatakan bahwa IHSG kembali dalam tekanan jangka pendek.
Dalam jangka menengah, IHSG masih dalam pola bergerak menyamping (sideways), dengan level antara 5.700 hingga 6.000. Artinya IHSG akan cenderung memantul naik karena posisinya berada pada level penopang pergerakan harganya (support).TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular