Waspada! IHSG Masih Berpotensi Mengalami Tekanan

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 November 2018 08:30
Namun, IHSG masih terus mencoba menguat dan bertahan secara jangka pendek kesepannya.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan masih membayangi pasar saham domestik di awal pekan ini, setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkorekasi dalam sebesar 1,72% ke level 5.874,15 pada akhir pekan lalu, Jumat (9/11/18). Investor tampaknya masih menghitung ulang berbagai setimen yang mepengaruhi perdagangan saham hari ini.

Berbagai sentimen baik dari dalam dan luar negeri turut memberikan tekanan pada pergerakan indeks pada akhir pekan lalu.

Sentimen tersebut berasal dari rilis kinerja keuangan emiten, imbas wacana aturan free float dari Bursa Eefek Indonesia (BEI), hingga imbas pertemuan FOMC sehingga membuat laju IHSG cenderung berbalik melemah.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,16 triliun dengan volume sebanyak 9,4 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 362.280 kali.

Sementara itu, para analis memperkirakan IHSG masih akan terkonsolidasi dan tertekan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Senin (12/11/18).

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan tekanan atas IHSG Masih berlanjut disebabkan oleh bentuk pola bearsih kicking di daerah overbrought yang mengindikasikan berlanjutnya tekanan jual pada hari ini.

Sementara Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan IHSG diperkirakan akan berada pada kisaran level support 5.779-5.812 dan resisten 5.925-5.960 dibandingkan pekan sebelumnya di level support 5.696-5.725 dan resisten 5.812-5.830.

"Harapan kenaikan yang gagal membuat IHSG cenderung terlihat mendatar. Kondisi ini juga diikuti dengan mulai meningkatnya volume jual sehingga diperkirakan akan dapat menghalangi peluang IHSG untuk kembali bergerak naik," tambahnya.

Namun, IHSG masih terus mencoba menguat dan bertahan secara jangka pendek kesepannya.

"IHSG bergerak mengkonfirmasi pola northern star secara teknikal. IHSG mencoba bertahan pada area MA50 jangka pendek dengan support resistance 5.820-5.900," tambah Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi.
Selain itu, sentimen terkait perubahan perhitungan bobot saham untuk indeks LQ45 dan IDX 45 juga akan menjadi perhatian investor.

(hps) Next Article Pantau Suku Bunga Fed & Deviden Jumbo RI, IHSG Liar Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular