
Terdampak Pelemahan Wall Street, Bursa Jepang Dibuka Turun
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 November 2018 07:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka melemah pada perdagangan hari Senin (12/11/2018) setelah Wall Street mencatatkan penutupan pekan lalu yang lebih rendah di tengah kecemasan terkait melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,55% ke posisi 22.128,5 sementara indeks Topix tergelincir 0,5% ke 1.664,68 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Jumat pekan lalu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup di zona negatif. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,77% (01,92 poin) menjadi 25.989,3, S&P 500 kehilangan 0,92% (25,82 poin) menjadi 2.781,01 dan Nasdaq Composite anjlok 1,65% (123,98 poin) menjadi 7.406,90.
Sentimen negatif datang dari harga minyak yang turun hampir 1% dan menjadi koreksi harga harian terdalam sejak 1984 yang disebabkan meningkatkannya pasokan global.
Investor juga cemas akan kondisi ekonomi China yang tampaknya mulai terpengaruh dampak buruk perang dagang, dilansir dari Reuters. Empat bulan berturut-turut sudah indeks harga produsen atau producer price index (PPI) turun, tanda melemahnya permintaan domestik dan aktivitas manufaktur sementara penjualan mobil juga anjlok.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,55% ke posisi 22.128,5 sementara indeks Topix tergelincir 0,5% ke 1.664,68 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Jumat pekan lalu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup di zona negatif. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,77% (01,92 poin) menjadi 25.989,3, S&P 500 kehilangan 0,92% (25,82 poin) menjadi 2.781,01 dan Nasdaq Composite anjlok 1,65% (123,98 poin) menjadi 7.406,90.
Investor juga cemas akan kondisi ekonomi China yang tampaknya mulai terpengaruh dampak buruk perang dagang, dilansir dari Reuters. Empat bulan berturut-turut sudah indeks harga produsen atau producer price index (PPI) turun, tanda melemahnya permintaan domestik dan aktivitas manufaktur sementara penjualan mobil juga anjlok.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular