
Sepekan Turun 0,54%, IHSG Terburuk Ketiga di Asia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
10 November 2018 11:42

Satu hari sebelum akhir pekan, bala bencana datang juga. IHSG yang adem ayem menikmati kejayaan dalam 4 hari terakhir, mulai “kebakaran”. Bayangkan saja, IHSG mengalami anjlok hingga 1,72% dalam sehari. Apa kira-kira faktor yang menyebabkan hal tersebut?
Pertama, rilis rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Pada 8 November kemarin, Jerome Powell dan kolega memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di rentang 2-2,25% atau sesuai dengan ekspektasi pasar. Akan tetapi berita negatifnya, Federal Reserve/The Fed memberikan sinyal terang jika akan ada kenaikan 1 kali lagi di desember mendatang.
Sinyal ini tentu jadi pertimbangan bagi investor untuk mulai mengalihkan dananya dari Indonesia. Terlebih dengan kondisi IHSG yang naik hingga 4 hari beruntun pekan ini, cukup memberikan keuntungan dan segera mencairkannya.
Tidak hanya itu, proyeksi Current Account Deficit (CAD) di kuartal III-2018, jadi sebab lain aliran modal khususnya asing kabur dari Indonesia. Sebelum dirilis pada sore kemarin, pasar telah memperkirakan CAD di periode tersebut akan lebih dalam dari sebelumnya.
Faktor utama yang jadi bahan pertimbangan yaitu, akumulasi neraca perdagangan selama kuartal III-2018 yang tekor US$ 2,72 miliar atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yaitu US$ 1,37 miliar.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sendiri telah memberikan sinyal jika CAD di kuartal III akan lebih dalam.
"Kan masih ada Juli sama Agustus 2018. Yang memang masih tinggi. Utamanya di Migas. Kemarin defisit besar di migas. Apakah B20, kenaikan harga BBM. Di Kuartal III-2018 masih wajar kalau di atas 3%. Tapi perkiraan kami di Kuartal III-2018 tidak akan lebih dari 3,5%," papar Perry di Gedung BI, Jumat (26/10/2018).
Pasar yang sudah terlanjur price in dengan proyeksi tersebut akhirnya memilih “kabur”. Akibatnya di hari jumat kemarin, aksi jual bersih mendominasi hingga Rp 42,93 miliar. Kondisi ini cukup menghentakan posisi IHSG yang berada di atas awan, jatuh ke dasar bumi dan mengakhiri akhir pekan dengan penurunan.
Di sisi lain, penurunan ini menjadikan posisi IHSG terburuk ketiga di kawasan Asia setelah bursa saham Hongkong (HSI) dan bursa saham China (SSEC).
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular